Musim Hujan
Pengerjaan Proyek Sodetan Tunggu Hasil Clash Action
Proyek sodetan Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur hingga saat ini masih terkendala proses pembebasan lahan.
Penulis: Junianto Hamonangan |
WARTA KOTA, DURENSAWIT - Proyek sodetan Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) hingga saat ini masih terkendala proses pembebasan lahan. Alhasil pengerjaan saluran masuk atau inlet yang berada di Bidaracina belum bisa dikerjakan.
Menyikapi hal tersebut, rombongan Komisi V DPR RI melakukan pertemuan dengan perwakilan BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane) dan pejabat pemkot Jakarta Timur untuk kemudian meninjau lokasi.
Ketua Komisi V DPR RI Fari Djimy Francis meminta pihak terkait agar segera menyelesaikan permasalahan yang ada. Pasalnya hal tersebut terkait dengan kepentingan orang banyak.
"Kami sudah dapat info yang mestinya tahun ini kelar tidak bisa karena terkendala pembebasan lahan. Kami minta pak wali untuk sampaikan kendala yang ada dan kira-kapan kapan bisa diselesaikan," katanya, Selasa (1/12/2015).
Fari menambahkan anggaran yang dikeluarkan tidak sedikit dan jumlah tersebut harus segera dimanfaatkan. "Anggaran yang dberikan tidak sedikit, mencapai Rp 720 miliar," ucapnya.
Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu gugatan warga RW 04 yang dilayangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Jika hal tersebut sudah rampung, maka pihaknya pun bisa langsung bergerak.
"Saat ini warga RW 04 mengajukan clash action yang menuntut kenapa proyek sodetan dilakukan di Bidaracina. Jika itu sudah diputuskan hasilnya, maka kita bisa bergerak masuk," ungkapnya.
Kepala BBWSCC Teuku Iskandar mengatakan saat ini proyek sodetan tinggal pengerjaan inlet yang berada di Bidaracina.
Nantinya, apabila proses pembebasan lahan bisa dilakukan, maka butuh waktu hampir satu tahun agar proyek tersebut bisa digunakan.
"Dibutuhkan waktu 12 bulan untuk menyelesaikan sodetan terhitung dari proses pembebasan lahan," katanya.
