Kabalitbang Kemenhub Minta Eticket Antarmoda Terintegrasi

Perlunya integrasi pembayaran eticketing bagi transportasi adalah untuk memudahkan penumpang dalam bermobilitas

Warta Kota/angga bhagya nugraha
Warga tengah menempelkan kartu prabayar atau e-tiketing di Halte Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (5/6/2014). Unit Pengelola (UP) Transjakarta terus mendorong pengguna bus Transjakarta memakai elektronik ticketing (e-ticketing) melalui electronic card (e-card) yang disediakan di setiap halte busway. 

WARTA KOTA, GAMBIR - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan Elly A Sinaga berharap agar pembayaran nontunai melalui sistem eticketing antarmoda transportasi di Jabodetabek bisa terintegrasi.

Pasalnya saat ini eticketing yang dilakukan oleh transportasi seperti bus Transjakarta, APTB, dan KRL commuter line masih bersifat mandiri dan belum terintegrasi satu sama lainnya.

Menurut Elly, perlunya integrasi pembayaran eticketing bagi transportasi adalah untuk memudahkan penumpang dalam bermobilitas.

Langkah ini, dianggap sebagai salah satu alasan yang bakal mendorong masyarakat untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.

"Angkutan umum yang baik itu ketika orang yang menggunakan kendaraan pribadi berpindah ke moda transportasi umum. Salah satunya adalah, menggunakan e-money seperti di luar negeri," katanya dalam acara diskusi pembayaran nontunai di Kantor Balitbang, Kamis (29/10).

Elly mengharapkan, dalam pembayaran nontunai, ke depan hanya ada satu kartu yang mengintegrasikan pembayaran berbagai moda transportasi.

"Semoga tahun depan bisa terintegrasi," kata Elly.

Menurutnya, hingga saat ini baru enam bank yang memiliki e-money untuk pembayaran.

Padahal, beberapa waktu lalu, sudah ada nota kesepahaman antara Menteri Perhubungan, Gubernur BI, dan Menteri Komunikasi dan Informatika terkait pembayaran nontunai bagi moda transportasi.

"Ini sudah cukup banyak dibahas, saat ini permintaan transportasi umum sebanyak 4 juta orang, kami berharap ada 10 juta orang yang nantinya akan menggunakan transportasi publik. Kalau pindah-pindah akan merepotkan," jelasnya.

Karena itu, lanjut Elly, nantinya akan ada satu kartu yang dilebur untuk pembayaran commuter milik PT KCJ, Transjabodetabek, Light Rapid Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB), parkir, jalan tol, maupun Electronic Road Pricing (ERP) yang tujuannya adalah membebaskan Jakarta dari kemacetan.

"Bagaimana caranya, buat konsep dari sekarang yang dimasukkan ke Rencana Induk Transportasi Jabodetabek yang nantinya dikerjakan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ)," ujar Elly.

Elly mengatakan, dalam pengintegrasiannya nanti, harus diperhatikan agar masing-masing pengelola moda transportasi tidak mengalami kerugian.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved