TPU Kampung Kandang dan Srengseng Sawah Akan Dilakukan Pembebasan Lahan

Menurutnya memang ada beberapa lahan yang sudah dikuasai. Seperti di Srengseng Sawah.

Warta Kota/Bintang Pradewo
ILUSTRASI - Apartemen diantara makam di TPU Menteng Pulo 

WARTA KOTA, KEBAYORANBARU - Keberadaan lahan pemakaman di Jakarta Selatan memang saat ini sulit didapatkan. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melakukan pembebasan lahan di dua tempat‎ pada pinggiran kota Jakarta Selatan.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ratna Diah Kurniati menjelaskan bahwa ada dua lokasi yang akan dilakukan pembebasan lahan pada tahun 2015 ini. Namun, dia belum mau memberitahukan berapa besaran pembebasan lahan tersebut.

"Pembebasan lahan untuk pemakaman seperti di TPU Kampung Kandang dan Srengseng Sawah," kata Ratna saat dihubungi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/10).

Menurutnya memang ada beberapa lahan yang sudah dikuasai. Seperti di Srengseng Sawah. Namun, besarannya dia mengaku lupa. Sedangkan untuk Kampung Kandang sudah masuk dalam tahap perencanaan.

Selain dua tempat tadi, kata dia, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta sudah melakukan pembebasan lahan di TPU Tanah Kusir. Dimana, lokasi dekat sekali dengan Kali Pesanggrahan. Perluasan lahan sekitar 2 hektar itu bisa membantu menampung 2.000 petak untuk makam dan ditambah 8.000 petak makam yang sudah pematangan. Oleh sebab itu, pada tahun 2015 terdapat 10.000 petak makam yang kosong bagi warga Ibukota Jakarta.

Pantauan Warta Kota‎, kondisi lahan masih tanah kosong. Terdapat suatu danau kecil tempat perairan. Rencananya akan digunakan sebagai danau air mancur. Dimana, kesan seram dalam makam akan diubah menjadi sebuah taman yang cantik. Bebatuan sangat terasa saat melintasi jalan untuk menuju lahan yang sedang dimatangkan.

Saat ini ada 175.000 petak makam yang ada di TPU Tanah Kusir. Dimana, lahan yang tersedia sekitar 52 hektar terdiri dari 191 blad. "Sekarang TPU Tanah Kusir juga ada perluasan. Perluasannya 2 hektar. Di sana akan menampung lagi 2.000 petak makam. Nah, di samping itu kita punya 8.000 petak kedaluwarsa‎," kata dia.

Menurutnya 8.000 petak makam yang kadaluarsa itu‎ karena tidak diperpanjang oleh ahli warisnya.‎ Sehingga, petak itu bisa digunakan untuk masyarakat yang membutuhkan. Apalagi, lahan pemakaman saat ini masih sangat kurang.

"Kadaluarka karena tidak mereka perpanjang 3 tahun lagi, tambah tiga tahun lagi tambah 3 bulan tidak. Jadi kami akan memberikan sosialisasi kepada para ahli waris itu," tuturnya.

Untuk proses pemesanan makam sendiri sudah tidak di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Melainkan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) tingkat Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan. Oleh sebab itu, jika ada masyarakat yang ingin memesan makam maka bisa langsung ke PTSP itu.

Dia menjelaskan bahwa, saat ini memang permintaan akan tanah makam cukup banyak. Apalagi, TPU Tanah Kusir merupakan salah satu makam terbesar di Jakarta Selatan. Selain itu ada pula TPU Kampung Kandang, Jeruk Purut, Menteng Pulo, Menteng Tebet dan Srengseng Sawah.

"Kami juga ingin menghilangkan kesan kumuh dan seram hilang. Jadi akan dibuat seperti makam di dalam taman. Makam itu bagian dari ruang kota yang bisa dinikmati oleh masyarakat," tuturnya.

Mendorong

Dihubungi secara terpisah, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengaku akan mendorong Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta untuk menambah lahan. Pasalnya, saat ini sudah sangat diperlukan sekali bagi warga masyarakat Jakarta Selatan.

"Pak Gubernur pernah bilang di Kalibata, Makam TNI di Cilangkap saja 30 hektar. ‎Masa kita yang punya duit ga bisa sih," tutur dia.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Tags
TPU
lahan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved