Kisah Cinta Romantis Stephen Hawking dan Istri, Dalam Kenangan

Bagaimana kisah cinta ilmuwan, Stephen Hawking, pria jenius eksentrik yang mengalami kelumpuhan itu? Kisahnya memang lumayan penuh warna.

Twitter
Stephen Hawking dan istri, Jane Wilde. 

WARTA KOTA, PALMERAH -- Stephen Hawkin atau bernama lengkap Stephen William Hawking merupakan ilmuwan kelahiran Oxford, 8 Januari 1942.

Ilmuwan ini adalah seorang ahli fisika, yang melahirkan sejumlah teori dan buku terkenal.

Buku terakhir yang sudah diterjemahkan adalah karya dia berjudul, The Grand Design, yang terkait dengan ketuhanan, meski dia mengaku sebagai ateis dan agnostik dalam agama.

Ia adalah seorang profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge.

Salah satu bidang keilmuannya adalah fisika kuantum, di antaranya terkait dengan waktu, lubang hitam, bahkan terkait dengan alam semesta, dan Sang Pencipta.

Di antara kehidupannya yang demikian sibuk, tidak banyak yang tahu dengan kisah asmara profesor yang dianut oleh banyak kalangan di dunia ini.

Hawking menikah dengan Jane Wilde, seorang murid bahasa, pada tahun 1965.

Jane Hawking mengurusnya hingga perceraian mereka pada tahun 1991.

Mereka bercerai karena tekanan ketenaran dan meningkatnya kecacatan Hawking.

Meski akhirnya cerai, mereka telah dikaruniai tiga anak: Robert (1967), Lucy (1969), dan Timothy (1979).

Hawking lalu menikahi perawatnya, Elaine Mason, janda dari David Mason, perancang komputer bicara Hawking.

Pernikahan kedua dilaksanakan, tahun 1995.

Pada Oktober 2006, Hawking meminta bercerai dari istri keduanya.

Terkait dengan kecerdasan, Hawkin tidak mau banyak orang tahu nilai IQ-nya, beda dengan sebagian orang yang membanggakan nilai IQ.

"Saya tidak tahu. Orang yang membanggakan IQ-nya adalah seorang pecundang." katanya, suatu ketika di tahun 2004.

Hawking mengambil posisi agnostik dalam masalah agama dan menggunakan kata Tuhan secara metaforis untuk menggambarkan poin dalam buku-buku dan pidatonya.

Mantan istrinya, Jane menyatakan, saat proses perceraian, Hawking adalah seorang ateis.

Hawking menyatakan, ia tidak religius secara akal sehat dan percaya bahwa alam semesta diatur oleh hukum ilmu pengetahuan.
"Hukum tersebut mungkin dibuat oleh Tuhan, tapi Tuhan tidak melakukan intervensi untuk melanggar hukum," demikian salah satu perkataan Hawking.

Salah satu tulisannya, yang menjadi buku, A Brief History of Time, tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London, selama 237 minggu berturut-turut.

Pada tahun 2010 Hawking bersama Leonard Mladinow menyusun buku The Grand Design.

Meski mengalami kelumpuhan, yang disebut tetraplegia karena sklerosis lateral amiotrofik, karier ilmiahnya terus berlanjut, selama lebih dari empat puluh tahun sampai saat ini, teorinya masih sangat populer dan dianut oleh dunia.

Buku-buku dan penampilan publik, khususnya dengan teori-teori mutakhirnya telah menjadikan dia sebagai ilmuwan terkemuka.

Setelah menerima gelar B.A. di Oxford pada 1962, ia tetap tinggal untuk mempelajari astronomi.

Ia memilih pergi ketika mengetahui bahwa mempelajari bintik matahari tidak sesuai untuknya, mungkin oleh karena itu, Hawking lebih tertarik pada teori dari pada observasi.

Hawking lalu masuk ke Trinity Hall, Cambridge. Ia mempelajari astronomi teoretis dan kosmologi.

Segera setelah tiba di Cambridge, gejala sklerosis lateral amiotrofik (ALS), yang akan membuatnya kehilangan hampir seluruh kendali neuromuskularnya mulai muncul.

Pada tahun 1974, ia tidak mampu makan atau bangun tidur sendiri.

Suaranya menjadi tidak jelas, sehingga hanya dapat dimengerti oleh orang yang mengenalnya dengan baik.

Pada tahun 1985, ia terkena penyakit pneumonia dan harus dilakukan trakeostomi sehingga ia tidak dapat berbicara sama sekali.
Seorang ilmuwan Cambridge membuat alat yang memperbolehkan Hawking menulis apa yang ingin ia katakan pada sebuah komputer, lalu akan dilafalkan melalui sebuah voice synthesizer.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved