Haji dan Umrah

Putra Raja Arab Disebut Pemicu Insiden Mina

Putra Raja Arab konvoi dikawal 200 tentara dan 150 polisi menuju lokasi pelemparan jumrah.

getty images
Jemaah haji korban Tragedi Mina. Mohammad bin Salman Al Saud, Wakil Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi (insert). 

PALMERAH, WARTA KOTA- Di tengah seluruh dunia berduka atas insiden Mina, Arab Saudi, muncul nama Mohammad bin Salman Al Saud yang disebut-sebut sebagai penyebab tragedi yang menwaskan 717 jemaah haji.

Mohammad bin Salman Al Saud adalah Wakil Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi yang sekaligus Menteri Perthanan.

mina

Sebelum insiden Mina terjadi, Kamis (24/9/2015) waktu setempat, Mohammad bin Salman Al Saud dikabarkan tengah melakukan konvoi besar yang dikawal oleh ratusan tentara dan polisi.

"Konvoi besar Mohammad bin Salman Al Saud yang dikawal oleh lebih dari 200 tentara dan 150 polisi, menuju lokasi pelemparan jumrah. Sementara jemaah haji bergerak dari arah berlawanan, inilah yang menyebabkan kepanikan dan aksi dorong-mendorong jemaah dan memakan korban jiwa," tutur sumber seperti diberitakan FARS, kantro berita resmi Iran.

Media Iran paling gencar mengkritik Kerajaan Arab Saudi atas insiden itu, sementara media Arab Saudi membuat tulisan yang berisi permintaan agar kritikan terhadap Kerajaan Arab Saudi dihentikan.

Menurut data Kerajaan Arab Saudi, sedikitnya 717 jamaah haji meninggal dunia dalam tragedi Mina.

Iran marah karena 131 jamaahnya termasuk di antara yang meninggal.

FARS, kantor berita resmi Iran, mengutip "sumber terpercaya di Arab Saudi" melaporkan, konvoi putra Raja Salman Al Saud menyebabkan kepanikan jutaan jamaah haji yang akhirnya menimbulkan situasi kacau.

FARS menulis tudingan itu pada berita berjudul "Sources Blame Saudi Deputy Crown Prince for Thursday Stampede in Mina."

FARS mengakui, tidak ada sumber lain yang bisa dikonfirmasi terkait kepastian tuduhan tersebut. Namun, tulis FARS, sejumlah fakta memperkuat tudingan tersebut.

Terutama fakta dua jalan menuju lokasi pelemparan jumrah di Mina ditutup otoritas setempat tanpa alasan kuat.

Masih dari FARS, sebelum tragedi Mina terjadi, sejumlah saksi mata mengatakan polisi dan pasukan keamanan kerajaan mendadak menutup dua dari sedikit jalan ke lokasi ritual lontar jumroh.

Berdesakan
Saksi mata juga mengatakan, setelah insiden penutupan tersebut, jemaah panik dan berdesak-desakan.

Selanjutnya, mereka melihat banyak tubuh jemaah yang telah menumpuk satu sama lain.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved