Tip Sehat
Yuk, Meraih Kesempatan Kedua
Memulai lagi kehidupan baru setelah perceraian tidaklah mudah.
Dia mengakui, dalam waktu yang masih sangat dekat dengan perceraian, sebenarnya dia tak siap menjalin hubungan baru.
Namun, setelah perceraian, dia butuh ada seseorang untuk berbagi.
”Saya tidak tahu. Mungkin sebenarnya saya hanya kesepian dan belum siap menjalin hubungan,” ujar Ronald.
Perlu waktu
Psikolog klinis dewasa Dessy Ilsanty mengatakan, perceraian rentan menimbulkan luka sehingga diperlukan waktu bagi orang yang baru bercerai untuk kembali memulai hubungan baru.
Karena dampaknya yang tidak sama pada setiap orang, waktu yang paling tepat untuk memulai hubungan baru pun sangat bergantung pada kondisi atau kesiapan seseorang.
”Selain kondisi pribadi, faktor lingkungan di sekitarnya juga berpengaruh. Misalnya kalau yang bersangkutan memiliki anak, pengaruh terhadap kesiapan dirinya akan lebih besar lagi,” papar Dessy.
Dia menyarankan ada baiknya tidak terburu-buru. Harus tahu dulu apa yang dicari dalam sebuah hubungan.
”Jangan asal tabrak hanya karena alasan kesepian. Kalau gagal lagi, bisa jadi dia memang tidak tahu apa yang dicari dan dibutuhkan,” kata Dessy.
Sebelum memulai hubungan baru, sangat penting bagi orang yang baru bercerai untuk berintrospeksi.
Tujuannya untuk menelaah penyebab kegagalan pernikahan. Misalnya apakah faktornya dari pasangan atau dari dirinya. Memang ada kasus-kasus yang murni disebabkan oleh satu orang saja.
”Namun, umumnya, faktornya tidak pernah tunggal. Masing-masing orang dalam hubungan tersebut biasanya menyumbang kesalahan,” ujar Dessy.
Oleh karena itu, kesadaran untuk membenahi diri sendiri juga harus ditumbuhkan.
”Jangan terlalu mengedepankan ego, merasa penyebab kegagalan adalah pasangan dan tidak mengakui kesalahan diri,” kata Dessy.
Selanjutnya, perlu penerimaan diri terhadap kegagalan. Harus dipahami bahwa kegagalan bukanlah harga mati dan masih bisa diperbaiki.
”Akui saja. Tapi ke depan akan lebih baik dan kegagalan ini menjadi pembelajaran,” kata Dessy.