Tragedi Siswa Tewas Tenggelam, Sekolah Alam Damai dengan Orangtua

Sudah ada kesepakatan damai antara sekolah dan pihak orangtua korban.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Tribunnews
Ilustrasi kegiatan di sekolah alam. 

WARTA KOTA, DEPOK -- Kepala Sekolah Alam Indonesia (SAI) Meruyung, Ludfiono, mengklaim pihaknya sudah berdamai dengan orangtua dan keluarga Hanan Qonita (7), siswanya yang tewas tenggelam di Kolam Renang Arthayasa Terrace, Limo, saat pihak sekolah memberikan pelajaran renang di sana, Kamis (20/8/2015).

"Sudah ada kesepakatan damai antara kami, sekolah dan pihak orangtua. Kasus ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan," kata Ludfiono.

Menurutnya, pihak SAI Meruyung, bertanggung jawab atas peristiwa ini dan akan memenuhi semua permintaan keluarga yang tertuang dalam kesepakatan damai mereka.

"Keluarga sudah ikhlas atas hal ini, dan kami tetap bertanggungjawab. Karenanya keluarga tidak mau ini diekspose," kata Ludfiono.

Karena alasan itu pula, Ludfiono enggan membeberkan siapa nama orangtua korban dan tempat tinggal orangtua korban.

"Sebab, ini permintaan orangtua dan keluarga korban. Jadi hargai privacy kami. Sebab kami sudah sangat kehilangan murid kami," kata Ludfiono.

Ia menuturkan, akibat peristiwa ini, lima guru pendamping yang ada di lokasi kejadian trauma dan yok.

"Para guru pendamping masih trauma dan syok. Jadi kami belum tahu bagaimana detailnya peristiwa itu" kata Ludfiono, kepada awak media, Jumat (21/8/2015).

Ia menjelaskan, saat kejadian pihak sekolah memang mengajarkan latihan berenang kepada 30 siswa SD di SAI Meruyung, bersama 5 guru pendamping.

Latihan berenang selalu dilakukan di Kolam Renang Arthayasa Terrace, Limo, Depok.

Menurut Ludfiono, saat kejadian, sebenarnya latihan berenang sudah selesai. Karenanya, semua siswa dibawa ke ruang bilas atau ruang ganti, oleh para guru pendamping untuk bergegas pulang.

Namun, entah mengapa Hanan bersama dua siswa lainnya kembali menceburkan diri ke kolam renang.

Tetapi, kali ini, kolam yang mereka adalah kolam dewasa sedalam dua meter.

Dua rekan Hanan berhasil diselamatkan, sementara Hanan tenggelam, hingga akhirnya tewas.

"Dari sedikit informasi yang saya dengar tadi, saat kejadian, tiga guru di ruang bilas bersama sebagian besar atau hampir seluruh siswa. Karena saat itu kegiatan sudah selesai," kata Ludfiono.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved