Ujian Nasional
Bocoran UN Rp 100.000 di Selendang Monyet
Selendang Monyet, itulah nama salah satu grup BlackBerry Messenger (BBM) pembocor soal dan jawaban Ujian Nasional (UN) SMA.
WARTA KOTA, PALMERAH— Selendang Monyet, itulah nama salah satu grup BlackBerry Messenger (BBM) pembocor soal dan jawaban Ujian Nasional (UN) SMA di Jakarta. Ada tujuh siswa kelas IPS sekolah swasta dan negeri di Jakarta Timur yang menggantungkan nasibnya di grup ini saat tiga hari Ujian Nasional 2015 beberapa hari lalu.
Menurut salah seorang siswa di grup 'Selendang Monyet', rekan-rekan sekolahnya ada pula yang ikut di grup-grup serupa lainnya. Ada yang memakai grup di Line maupun Whatsapp. Rata-rata jumlah penghuni grupnya antara lima sampai sepuluh anggota saja. Di grup 'Selendang Monyet' misalnya, hanya terdiri dari tujuh orang siswa, termasuk Warta Kota yang menyamar.
Grup BBM 'Selendang Monyet' mulai aktif pada Minggu (12/4). Sepanjang UN 2015 berlangsung, salah seorang penghuni grup yang juga siswa, mengirimkan seluruh kunci jawaban soal.
Tidak sulit untuk masuk grup tersebut. Mulanya, dari seorang teman yang juga menyelidiki kasus bocoran UN, Warta Kota berhasil memperoleh PIN BBM salah satu siswa yang ikut patungan untuk mendapatkan kunci jawaban (KJ).
Teman tersebut sudah berhasil berkomunikasi dengan seorang siswa, sebut saja A, namun karena sempat menawar harga, dari Rp 100.000 menjadi Rp 75.000, maka A menghapus kontaknya.
Setelah Warta Kota mendapatkan pin BB milik A dan menambahkan sebagai teman, komunikasi pun terjalin. A kemudian memberikan PIN teman lainnya, sebut saja D, yang juga menggunakan jasa bocoran soal UN. Warta Kota pun menambahkan D ke BBM.
Setelah berkomunikasi singkat terkait keinginan Warta Kota untuk mendapatkan KJ. D menyambut dan langsung meminta Warta Kota mentransfer pembayaran sejumlah Rp 100.000 melalui rekening pribadinya.
Sama seperti A yang menjadi perantara, D pun juga perantara yang menyalurkan uang tersebut ke teman lainnya. Teman lainnya akan menyalurkan ke yang lain, dan demikian seterusnya.
Intinya, semuanya secara berantai, baik pembayaran maupun asal KJ, sehingga Warta Kota dan anggota grup tidak mengetahui sebenarnya uang disetorkan kepada siapa. Hanya saja, D mengklaim, nantinya semua anggota grup akan mendapatkan KJ di hari UN dan KJ-nya sudah pasti sama.
Clue
Hari Minggu (12/4), grup 'Selendang Monyet' pun dibuat. Pembuatnya bukan D, namun orang lain yang juga bergabung dalam grup dan setengah jam sebelum ujian, selalu memberikan KJ ke grup. KJ yang diberikan terdiri dari lima paket per mata pelajarannya, paket 1,2,3,4, dan 5.
Setiap paket selain diberikan kunci jawaban juga diberikan petunjuk (clue) berupa penggalan soal dengan nomor tertentu. Nantinya, anggota grup tinggal mencocokkan petunjuk (clue) yang didapatkannya dari grup dengan naskah soal utama ujian, untuk memastikan KJ mana yang harus digunakan.
Clue berfungsi untuk menentukan paket soal yang dipegang siswa ada di paket soal ke berapa. Clue nya berupa isi soal di salah satu nomor. Penghuni grup Selendang Monyet mesti mencocokkan clue dengan soal yang dipegangnya. Apabila cocok, maka berarti dia bisa menggunakan kunci jawaban itu untuk mengerjakan soalnya.
Tiga hari selama UN berlangsung, yakni Senin (13/4) hingga Rabu (15/4), setengah jam sebelum ujian dimulai, anggota 'Selendang Monyet' sudah disuguhi kunci jawaban Bahasa Indonesia, Geografi, Matematika, Sosiologi, Bahasa Inggris, dan Ekonomi.