Mahasiswa Tewas di Danau UI

Jenazah Mahasiswa UI Aksyena Ada Pukulan Benda Tumpul

Jenazah Aksyena Ahad Dori (18), mahasiswa UI yang ditemukan tewas di danau, ternyata meninggalkan jejak adanya pukulan di tubuh.

Editor: Suprapto
Wartakotalive.com/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Musyafak, memastikan bahwa ada pukulan atau benturan benda tumpul di tubuh Aksyena, mahasiswa UI yang ditemukan tewas di danau. 

WARTA KOTA, PALMERAH— Jenazah Aksyena Ahad Dori (18), mahasiswa UI yang ditemukan tewas di danau, ternyata meninggalkan jejak adanya pukulan di tubuh. Hal itu terungkap dari hasil otopsi tim dokter RS Polri Kramat Djati.

Sebelumnya, Aksyena Ahad Dori (18), mahasiswa Fakultas MIPA Jurusan Biologi Universitas Indonesia ditemukan tewas tenggelam di Danau Kenanga UI pada Kamis (26/3/2015).

Dia ditemukan tenggelam dalam kondisi memakai tas yang terisi batu bata. Serta ditemukan surat wasiat di kamar kosnya yang meminta dirinya tak perlu dicari. Makanya dugaan soal Aksyena terbunuh dan dibunuh pun jadi simpang siur. Dan sampai berita ini diturunkan polisi belum bisa memastikan hal itu.

Tapi, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris besar Musyafak, mengatakan, dari hasil otopsi memang ada luka-luka memar di beberapa bagian tubuhnya.

Menurut Musyafak, dari jejak lukanya, terlihat luka memar itu disebabkan pukulan atau benturan benda tumpul.

"Bisa macam-macam pukulannya. Bisa akibat pukulan Stik atau tangan," ucap Musyafak. Namun, kata dia, tak menutup kemungkinan jejak pukulan itu disebabkan karena benturan lain.

Makanya Musyafak tak serta merta mau menyimpulkan Aksyena tewas akibat ada serangan terlebih dulu atau dibunuh.

"Tapi berdasarkan hasil forensik yang memang ada itu (ada jejak pukulan)," ucap Musyafak kepada wartawan ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/4/2015).

Lebih lanjut, kata Musyafak, diketahui pula bahwa Aksyena belum tewas saat tenggelam. Sebab berdasarkan hasil otopsi ditemukan pasir dan air di dalam paru-paru korban.

"Itu artinya dia masih bernafas saat masuk ke dalam air," ucap Musyafak. Sebab apabila sudah meninggal saat ditenggelamkan, maka paru-parunya tak akan ada air apalagi pasir.

Namun, hasil forensik tak dapat mengetahui apakah Aksyena masuk ke air dalam kondisi pingsan atau sadar. Sebab orang pingsan dan sadar sama-sama bernafas.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved