Lipsus Edisi Cetak

Memandikan Jenazah jadi Kerja Sampingan

Selain jadi tukang ojek,Sulaiman juga bekerja sebagai pemandi jenazah secara freelance.

Shutterstock/Kompas.com
Ilustrasi tewas 

WARTA KOTA, PALMERAH - Selain menjadi pekerjaan tetap seperti yang dilakoni pasangan No'an dan Jalinah, menjadi pemandi jenazah juga dijadikan pekerjaan sampingan oleh beberapa orang. Salah satunya adalah Sulaiman (42), warga Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Berbeda dengan No'an dan Jalinah, Eman, sapaan Sulaiman, selain memandikan jenazah memiliki pekerjaan tetap sebagai tukang ojek. Dia pun hanya memandikan jenazah dari kampung ke kampung.

Meski demikian, katanya, tak sedikit jenazah warga kampung yang dalam kondisi mengenaskan saat ia mandikan. "Kadang-kadang ada korban yang gantung diri, keluarganya nggak mau diautopsi. Itu biasanya jadi kerjaan kita untuk memandikan jenazahnya.

"Ada juga yang tercebur sumur atau tenggelam di kali, pernah juga jenazahnya saya yang memandikannya. Jadi, yang serem nggak cuma jenazah yang di rumah sakit saja," tutur Eman kepada Warta Kota, akhir pekan lalu.

Menurut Eman, meski terdengar menyeramkan, kegiatan memandikan jenazah sebenarnya adalah sesuatu yang mulia. Karena mereka membantu menyucikan orang yang telah meninggal dunia sebelum dimasukkan ke liang lahat.

Eman mengaku telah 10 tahun menjadi profesi sebagai pemandi jenazah secara freelance. Selama itu pula, dia tidak pernah merasa takut. Bahkan dia merasa bangga karena kegiatan itu dihargai oleh masyarakat.

"Logikanya, kita telah membantu menyucikan dia (jenazah). Seharusnya arwah yang telah meninggal malah bersyukur. Jadi, saya nggak pernah merasa takut," bilang Eman.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved