Begal Motor

Polisi Masih Dalami Pengakuan Dua Siswa SMP Begal Ojek

Polresta Depok masih mendalami pengakuan dua siswa SMP, bahwa aksi begal yang mereka lakukan adalah akibat tekanan seseorang.

Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Ilustrasi : Tiga dari enam anggota komplotan begal yang merupakan Kelompok Bogor bersama Kapolresta Depok Kombes Ahmad Subarkah saat jumpa pers di Mapolresta Depok, Selasa (10/3/2015). 

WARTA KOTA, DEPOK - Polresta Depok masih mendalami pengakuan dua siswa SMP, APW (13) dan ARS (13) bahwa aksi begal yang mereka lakukan terhadap tukang ojek, Suheri (54) di Perumahan Telaga Golf, Sawangan, Depok, Kamis (12/3/2015) lalu, adalah akibat tekanan seseorang.

"Pengakuannya masih kami dalami. Yang jelas kemungkinan ada yang menggerakkan itu bisa saja terjadi," kata Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Agus Salim kepada Warta Kota, Senin (16/3/2015).

Agus mengatakan siswa SMP seperti APW dan ARS memang cukup mudah dipengaruhi dan ditekan pihak lain. "Bahkan untuk berbuat nekat sekalipun, anak-anak seperti ini cukup mudah dipengaruhi dan digerakkan. Jadi masih banyak yang kami telusuri mengenai ini," kata Agus.

Sebelumnya. Wakil Kepala Sekolah SMP Al-Hasra, Bojongsari, Sopian, mengatakan sejak APW dan ARS ditangkap polisi, pihaknya melakukan pendampingan terus kepada dua siswanya itu.

Menurut Sopian, kepada merekalah APW mengaku bahwa ia melakukan aksi begal itu atas tekanan seseorang. Sementara ARS, kata Sopian, membantu APW yang merupakan sahabatnya. "Mereka berdua memang akrab dan berteman baik," kata Sopian.

Sopian mengatakan pengakuan APW itu juga sudah disampaikan langsung ke pihak kepolisian. "Dia menyatakan itu juga ke pihak kepolisian," katanya.

Hal ini dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Agus Salim. Menurut Agus, sebelumnya APW mengaku bahwa dirinya dibegal orang pada Oktober 2014 lalu.

Ternyata, kata Agus, orang yang membegalnya adalah kenalanannya juga, yakni seorang remaja lain yakni E.
Karenanya, orangtua APW turun tangan dan meminta langsung motor yang diambil rekan APW itu.
Walaupun motor akhirnya kembali didapat namun E menekan APW agar mencari motor lain untuk dirinya.

"Karena alasan itulah APW mencoba merampas motor tukang ojek Suheri dengan dibantu temannya ARS," ujar Agus.

Walupun begitu, kata Agus, pengakuan APW ini agak aneh. Karenanya pihaknya akan melakukan pendekatan secara psikologis kepada APW dengan bantuan sejumlah psikolog. "Dengan kata lain, kami tes kejiwaannya," ujar Agus.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved