Lipsus Edisi Cetak
Perempuan Penghibur Bangga Tamunya dari Jakarta
Saat ada lelaki iseng datang langsung ke rumah wanita penghibur, merupakan kebanggan bagi keluarga. Apalagi kalau dari Jakarta
Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTA KOTA, SUBANG - Di tempat lain, Dusun Cipacar, lebih ekstrim lagi. Di tempat ini tidak ada rumah atau kafe yang bisa menjadi tempat singgah bagi para pengunjung dengan gadis kampung setempat. Pengunjung yang datang langsung menuju rumah-rumah penduduk untuk mencari perempuan penghibur.
Seolah sudah menjadi kelaziman, pengunjung disambut pemilik rumah dengan sopan. Sambil menunggu perempuan keluar, orangtua gadis itu menjamu tamu dengan ramah, termasuk ibu si gadis yang membuatkan minuman.
Baru setelah anak mereka keluar dan bergabung di ruang tamu, mereka meninggalkan sang tamu, calo, dan si gadis. Pada ajang ‘ramah-tamah’ ini, si calo bertanya kepada tamu soal kecocokannya.
“Kalau misalnya nggak cocok kita bisa pindah ke rumah lain. Di sini masih banyak,” kata MU yang mengaku masih memiliki banyak stok perempuan cantik. Jika tamu merasa cocok, calo meminta kepada mereka bicara soal tarif.
Begitulah praktik perempuan penghibur rumahan di kawasan Subang yang seolah telah menjadi tradisi. Kata MU, selain bisa berkunjung singkat, juga bisa menginap di tempat tersebut. Tentu dengan tarif berbeda. “Kalau nginap kasih saja uang belanja Rp 800.000-Rp 1 juta,” ujarnya.
Adu gengsi
Pantauan Warta Kota, warga kampung setempat tampaknya tak ambil pusing dengan praktik gadis penghibur rumahan. Begitu juga dengan perangkat desa atau pemerintah daerah setempat. Menurut MU, perangkat desa tidak lagi mencampuri urusan bisnis perempuan penghibur.
“Jika melarang, apakah mereka (pemerintah) mau menanggung makan masyarakat? Perempuan-perempuan itu kan bekerja untuk mendapatkan uang guna menghidupi dirinya sendiri dan keluarga. Tidak sedikit juga yang berhasil menyekolahkan saudaranya sampai jenjang kuliah dan menjadikannya orang sukses,” kata MU.
Bahkan, kata MU, anggota keluarganya akan bangga jika didatangi tamu dari luar kota, khususnya dari Jakarta. “Bagi warga sini, kedatangan tamu dari Jakarta merupakan sebuah kebanggaan. Apalagi yang bermobil. Pasti bisa bikin tetangga lain ngiri,” kata MU