Komunitas
PS Langlang Buana Jaya : Menjaga Budaya Sambil Mengukir Prestasi
Sekitar 100 pelajar yang tergabung dalam Perguruan Pencak Silat Langlang Buana Jaya tengah melangsungkan ujian kenaikan tingkat.
Penulis: Ign Agung Nugroho |
WARTA KOTA, BOGOR - Meski udara dingin menggigit kulit, hujan yang terus mengguyur Kampung Sirna Galih, Megamendung, Bogor, tak menyurutkan semangat 100 lebih pelajar yang tergabung dalam Perguruan Pencak Silat Langlang Buana Jaya (PS LBJ) yang tengah melangsungkan ujian kenaikan tingkat (UKT) di penghujung Desember lalu.
UKT adalah kegiatan pengujian kemampuan bagi siswa-siswi peserta PS LBJ, baik kemampuan penguasaan teknik, jurus, maupun fisik dan mental.
Kegiatan yang digelar selama tiga hari dua malam tersebut, para anggota PS LBJ digembleng untuk menjadi pemuda yang disiplin dan bertanggungjawab.
"UKT merupakan kegiatan tahunan yang wajib diikuti oleh seluruh anggota PS LBJ," kata Wahyu Damar Prasetyo, Ketua Pelaksana kegiatan tersebut kepada Warta Kota baru-baru ini.
Para peserta adalah siswa yang tercatat di sejumlah sekolah yang menjadikan pencak silat sebagai kegiatan ekstrakurikuler.
PS LBJ yang didirikan pada 4 Februari 1979 ini berpusat di SMP Negeri 87 Jakarta. Sedangkan cabang-cabangnya tersebar antara lain di SMK Negeri 18 Jakarta, SMP Negeri 164 Jakarta, SMK dan SMA Averus Jakarta.
Meski hanya tercatat di sekolah menengah pertama dan atas, sejumlah pelajar Sekolah Dasar juga tercatat sebagai anggota PS LBJ.
Selain 100an peserta, juga hadir kakak-kakak pelatih yang kebanyakan sudah duduk di perguruan tinggi.
Bahkan Guru Besar PS LBJ, Bambang K. Suwitno yang juga pendiri PS LBJ selalu hadir dikegiatan tahunan tersebut.
Tak ketinggalan Dewan Pendekar yang diketua oleh Marojah juga datang untuk memberikan semangat dan contoh kebersamaan bagi adik-adik yang masih berlatih di PS LBJ.
"Usia PS LBJ tahun ini memasuki usia 35 tahun. Karena itu sudah banyak anggota perguruan yang sampai kapan pun akan tetap menjadi keluarga besar PS LBJ. Kegiatan UKT menjadi ajang silahturohim bagi kami semua," kata Ahmad Subarkah selaku Ketua Umum PS LBJ.
Kekeluargaan yang kuat memang menjadi "perekat" bagi siapa pun yang pernah bergabung di PS LBJ. Latihan rutin yang dilangsungkan dua kali dalam sepekan ini banyak memberi pengetahuan, utamanya tentang seni bela diri.
"Pencak silat sebagai budaya asli bangsa Indonesia tak hanya mengajarkan bagaimana seseorang bisa menjaga diri dan untuk membela yang lemah. Tetapi yang tak kalah penting pencak silat juga mengandung banyak filosofi dan kearifan lokal yang harus terus dilestarikan," papar Subarkah.
Menjadi anggota PS LBJ adalah kesempatan yang membanggakan. Di tengah serbuan budaya asing, terus menjaga dan melestarikan budaya asli Indonesia merupakan pilihan.
"Siapa lagi kalau bukan generasi muda yang melestarikan Pencak silat Indonesia," kata Subarkah.