Patung Pancoran dan Dipenegoro Dibersihkan dengan Jeruk Nipis

UPT Balai Konservasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI akan membersihkan dua patung dengan air jeruk nipis.

zoom-inlihat foto Patung Pancoran dan Dipenegoro Dibersihkan dengan Jeruk Nipis
dok. google
Patung Tugu Pancoran

WARTA KOTA, BALAI KOTA-Selama bertahun-tahun Patung Dirgantara atau dikenal dengan Patung Pancoran, Jakarta Selatan dan Patung Diponegoro tidak dibersihkan dari debu-debu yang menempel. Oleh sebab itu, Unit Pengelola Teknis (UPT) Balai Konservasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta berencana membersihkannya dengan air yang dicampurkan dengan jeruk nipis.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPT Balai Konservasi Disparbud DKI Jakarta, Eni Prihantini mengatakan teknologi tradisional untuk membersihkan patung sudah pernah dicoba tahun lalu. Pihaknya telah membersihkan lima patung, diantaranya Patung Tugu Tani, dengan menggunakan jeruk nipis. Hasilnya, kelima patung tersebut bersih dari kotoran yang melekat.

“Tindakan konservasi dilakukan dengan menggunakan bahan dan cara tradisional. Yaitu untuk membersihkan oksidasi dengan menggunakan jeruk nipis, diikuti dengan penyikatan dan pembersihan semaksimal mungkin,” kata Eni di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (12/8/2014).

Metode membersihkan secara tradisional diperkirakan membutuhkan 45 kilogram jeruk nipis. Dengan rincian, 25 hingga 30 kg untuk Patung Dirgantara dan 10-15 kg untuk Patung Diponegoro. Anggaran yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk membersihkan dua patung itu sebesar Rp 566 juta.

"Untuk pembersihan dua patung itu menggunakan APBD DKI," singkatnya.

Sementara itu, Ahli Konservasi Hubertus Sadirin mengatakan meski hanya dua patung yang dikonservasikan tahun ini, tetapi tingkat kesulitannya cukup tinggi dibandingkan konservasi lima patung pada tahun lalu. Pasalnya, debu dari polusi kendaraan dan air hujan membuat korosi kedua patung itu.

“Makanya, konservasi tetap harus ditangani secara professional. Kita lakukan observasi terlebih dahulu untuk mendapatkan diagnose. Dari hasil observasi tersebut, kondisi kedua patung itu sudah sangat buruk,” katanya.

Pembersihan patung menggunakan jeruk nipis diyakininya dapat membersihkan kotoran yang melekat di kedua patung tersebut. Karena jeruk nipis mengandung asam nitrat yang dapat meluruhkan kotoran tanpa merusak tubuh patung.

“Jeruk nipis itu mengandung asam nitrat. Itu sudah kami buktikan saat membersihkan gedung Istana Negara dan Istana Presiden di Bogor,” tuturnya.

Seperti diketahui, Patung Dirgantara digagas oleh Bung Karno pada akhir masa pemerintahannya. Patung yang terletak di kawasan Pancoran dibbuat pada tahun 1964-1965 oleh Edhi Gunarso dari Sanggar Keluarga Arca Yogyakarta. Tinggi patung 11 meter dengan berat 11 ton yang diletakkan pada dudukan cor beton bertulang setinggi 27 meter. Patung ini melambangkan keberanian, ksatria dan kedirgantaraan dengan kejujuran dan semangat mengabdi.

Sedangkan Patung Diponegoro dibuat berdasarkan gagasan Konsul Jenderal Italia di Indonesia, Dr Mario Pitto yang sangat mengagumi dan mencintai Indonesia. Dia bercita-cita ingin menghadiahkan suatu kenang-kenangan kepada bangsa Indonesia. Patung itu dibuat di Italia pada tahun 1965 oleh pematung Cobertaldo. Patung terbuat dari bahan perunggu, dengan ketinggian 4 meter diletakkan pada cor beton dilapisi batu granit. Lokasinya berada di Taman Monas.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved