Yuk Cobain Bagel, Si Kenyal Padat Asal New York

Namanya asing didengar, Bagel. Bentuknya menyerupai donat, yang diklaim sebagai menu berasal dari New York, Amerika Serikat.

|

Semanggi, Wartakotalive.com

Namanya asing didengar, Bagel. Bentuknya menyerupai donat, yang diklaim sebagai menu berasal dari New York, Amerika Serikat. Bagel ini andalan Kafe Bagel-Bagel di kawasan SCBD, Fairgrounds, Lot 14, Semanggi, Jakarta Selatan. Rasanya tidak sama dengan donat karena menggunakan adonan dan cara pengolahan yang berbeda.

Begitu gigitan pertama, terasa perbedaannya dengan donat. Jika pada donat adonannya lebih empuk, bagel lebih kenyal dan padat. Begitulan kesan pertama saya saat bertandang ke Bagel-Bagel untuk makan siang pekan lalu.

Saat tiba sudah banyak pengunjung yang memadati kafe yang berkapasitas 50 orang ini. "Kalau makan siang memang ramai, terlebih ini kan kawasan perkantoran, jadi banyak yang makan siang di sini," ujar Brenda Rumahlewang, CEO Bagel-Bagel, saat ditemui Berita Kota, belum lama ini.

Awalnya saya sempat bingung menentukan menu mana untuk pilihan santap siang yang baru pertama kali mampir di Bagel-Bagel. Brenda pun membantu memilihkan menu yang menjadi andalan ataupun yang menjadi menu favorit konsumen. Dari sederetan menu, Philly Cheese Steak masuk dalam daftar favorit, disusul Egg Bacon & Cheese, dan juga Lox.

Sedangkan untuk menu spesial, Bagel-Bagel menciptakan Roast Turkey with Cranberry Sauce & Cheese. Menu spesial itu pula yang masuk dalam daftar menu makan siang saya.

Manis yang tercipta dari cranberry sauce serta rasa gurih dari cheese begitu terasa di lidah. Daging kalkunnya pun empuk yang ditiban dengan lumuran keju yang masih hangat dan cukup menggugah selera untuk buru-buru menyantapnya.

Meski bentuknya mirip dengan donat, tapi bagel memiliki tekstur yang lebih padat dan kenyal. Menurut Brenda, proses pembuatan bagel hampir mirip dengan donat, hanya saja khusus bagel, saat adonan sudah jadi dan mengembang, tak lantas digoreng atau dipanggang di oven, melainkan direbus sekitar satu setengah jam.

Kepadatan dan kekenyalan itu juga yang membuat saya cukup kenyang dengan menyantap setumpuk bagel sandwich. Namun masih tertinggal menu Lox yang berisikan salmon asap, krim keju, dan bawang merah. Rasanya pun lebih menyatu di lidah saya ketimbang campuran manis dan gurih yang ada di Roast Turkey with Cranberry Sauce & Cheese.

Bila Anda yang suka daging, bisa memilih Philly Cheese Steak, daging tumis yang dipotong tipis dipadu dengan jamur dan cairan keju. Ini menjadi perpaduan pas, terlebih bagi penyuka pedas, bisa melumurinya dengan saus sambal.

Bila Anda merasa kurang dengan isinya, Anda bisa meminta tambahan seperti scrambled egg, cream cheese, smoked beef, smoked salmon, atau lays potato chip. Namun kisaran harga untuk isi tambahan ini dari Rp 4.000 - Rp 10.000.

Sedangkan menu utama berupa Bagel Sandwiches, Bagel-Bagel membanderol mulai dari Rp 14.000-Rp 55.000. Sedangkan untuk Freshly Baked Bagels alias bagel tanpa sandwich, seharga Rp 10.000. Per satu lusin dihargai Bagel Rp 105.000 dan setengah lusin Rp 55.000. Sementara untuk harga minuman, Bagel-Bagel menawarkan harga dari mulai Rp 6.000 sampai Rp 20.000.

Teh asli Thailand

Bicara soal minuman, selain rentetan minuman ringan, Anda bisa memilih minuman buatan mereka, yakni Thai Ice Tea atau Thai Coffee. Menu minuman yang satu itu spesial karena, menurut Brenda, keduanya diproses secara manual dan bahan-bahannya diimpor langsung dari Thailand.

Rasa Thai Ice Tea pun tak semanis minuman serupa di restoran lain. Kekentalan sangat terasa di minuman yang dikemas dalam botol plastik berukuran sekitar 200 mililiter.

"Yang buat itu ibu dari salah satu partner saya. Karena ibunya orang Thailand, jadi langsung dibuat dengan menggunakan tangan. Peminatnya juga banyak, selain bagel, Thai Ice Tea menjadi menu favorit," papar Brenda.

Selain di SCBD, Bagel-Bagel juga membuka outlet di Jalan Benda No 14D, Jakarta Selatan.

Jam buka berbeda. Jam buka Kafe Bagel-Bagel di Kemang pukul 06.00-21.00 (Senin-Kamis), dan pukul 06.00 - 23.00 (Jumat-Sabtu). Sedangkan untuk kafe di SCBD, mulai melayani pengunjung sejak pukul 07.00 - 22.00 (Senin- Kamis) dan pukul 07.00 - 24.00 (Jumat-Sabtu).

Selain dua outlet itu, Bagel-Bagel juga melayani konsumen secara keliling. "Kami ada food truck yang keliling dari satu tempat ke tempat lain. Targetnya pun perkantoran dan perumahan. Untuk tanggal 25 November, kami ada event di Parkir Barat Senayan, di sana akan kami taruh food truck," ujar Brenda.
Segala macam menu tersedia di food truck, kecuali menu spesial yang hanya bisa Anda dapatkan di outlet Bagel-Bagel.

Sedangkan untuk setiap tempat, food truck bisa bertengger selama satu atau dua hari. "Tergantung dari lokasinya juga. Biasanya untuk food truck kami mulai jualan sekitar pukul 07.30, lagi-lagi tergantung lokasi yang dituju karena food truck kami taruh di Kemang," ujarnya.

Sembari menikmati santapan, Anda bisa menghabiskan waktu dengan membuka internet melalui wifi gratis, ditambah dengan colokan listrik yang tentunya bisa membuat baterai gadget Anda bertahan lebih lama.

Untuk promo potongan harga, Anda bisa menunjukkan kartu jati diri Anda saat berulang tahun disertai dengan mem-follow atau mention akun Twitter Bagel-Bagel di @Bagel2Bagel. Selanjutnya, Anda akan dipersilakan mengisi formulir sebagai data Bagel-Bagel.

"Rentang harinya itu tujuh hari dari hari ulang tahun. Jadi, kalau ada yang ulang tahun, kami bebaskan mereka memilih satu tab bagel manapun sesuai keinginan tapi hanya food, kami namakan promonya itu Birthday Treat," ujar Brenda.

Tak hanya itu, Bagel-Bagel juga menawarkan diskon 'Happy Hour' yaitu Senin - Kamis dari mulai pukul 18.00-20.00 dengan potongan harga 25 persen khusus makanan.

Selain meraup keuntungan, Bagel-Bagel juga menggalang dana bagi orang yang tak mampu. Caranya adalah dengan menghargai follower Twitter mereka. "Setiap satu orang follower kami hargai dengan Rp 500. Biasanya kami hitung sampai 2.000 follower. Sudah terhitung tiga kali kami charity dan semuanya kami sumbangkan ke yayasan anak di bidang kesehatan atau pendidikan," katanya.

Berawal dari pertemanan

Awal mendirikan Kafe Bagel-Bagel, menurut Brenda Rumahlewang, dilandasi dari sebuah pertemanan. Brenda berteman Fathia Syarif, Sari Nila, dan Krismanila Sinaga selama 10 tahun lebih.

"Kami berempat tinggal di Amerika. Saya kuliah di sana. Fathia kecil di sana, dan Krismanila lahir di sana. Saat di New York, kami suka banget makan bagel. Tapi cari bagel di Indonesia itu enggak ada yang pas dengan bagel yang ada di New York," ujarnya.

Ide membuka usaha memang sudah ada di benak masing-masing wanita yang memiliki satu orang anak ini. Hanya saja ketika itu masih belum mendapatkan usaha apa yang sekiranya dapat dijadikan penghasilan tambahan bagi keempatnya.

Sampai akhirnya tercetuslah ide untuk membuka usaha Bagel-Bagel. Sebelum membuka usaha, keempatnya melewati masa percobaan bagi chef lokal yang didapuknya untuk membuat bagel yang sesuai dengan bagel ala New York.

"Enam bulan kami coba menyamakan rasa bagel buatan chef dengan yang ada di New York. Sempat satu kali ganti chef sampai akhirnya ketemu juga rasa yang pas," ujar Brenda.

Akhirnya 8 Juni 2011 sebagai tanggal berdirinya Bagel-Bagel. Saat ini, Bagel-Bagel masih ada di Jakarta saja. "Banyak permintaan di luar Jakarta seperti Bandung dan lainnya. Tapi mungkin kami akan fokus di Jabodetabek dulu. Jakarta juga luas banget ya," katanya. VN/IS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved