Tip Otomotif

Begini Cara Berkendara Aman di Kawasan Pasca-Erupsi, Jangan Remehkan

Sejumlah kawasan TWA Gunung Tangkuban Perahu masih dipenuhi abu vulkanik pasca-erupsi, maka diharapkan pengemudi agar berhati-hati saat melintas.

Zelphi/fotokita.grid.id
Petugas Kepolisian dari Polda Jabar melintas di jalan berabu menuju kawah Gunung Tangkuban Parahu, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (27/7/2019), menyusul erupsi pada Jumat (26/7/2019). 

"Pada kondisi tersebut, tentu jarak pandang akan terbatas. Guna memudahkan penglihatan, jadikan objek statis sebagai penunjuk jalan seperti pohon, tiang listrik, dan sebagainya..."

KAMIS (1/8/2019) besok kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu diperbolehkan dibuka.

Hal itu dipastikan setelah pengelola menjalankan syarat yang diberikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Kawasan tersebut sempat ditutup akibat erupsi Gunung Tangkuban Perahu yang terjadi Jumat (26/7/2019) lalu.

Namun, karena beberapa kawasan masih dipenuhi abu vulkanik pasca-erupsi, diharapkan pengemudi agar berhati-hati saat melintas.

Harga di Indonesia Rp 2 Jutaan, Berikut Ini Fitur-fitur Andalan Vivo Y15 plus Spesifikasi Lengkapnya

Ponsel Tiga Layar Samsung Dipatenkan, Disusun secara Bertumpuk, Dikembangkan seperti Kipas

Sejumlah petugas diturunkan untuk membersihkan abu vulkanik yang bertebaran mencapai ketebalan 10 cm di jalan menuju kawah Gunung Tangkuban Parahu, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (27/7/2019), setelah erupsi pada Jumat (26/7/2019).
Sejumlah petugas diturunkan untuk membersihkan abu vulkanik yang bertebaran mencapai ketebalan 10 cm di jalan menuju kawah Gunung Tangkuban Parahu, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (27/7/2019), setelah erupsi pada Jumat (26/7/2019). (Zelphi/fotokita.grid.id)

Seperti dikatakan Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana soal tip berkendara aman di Kawasan Pasca-Erupsi.

"Pada kondisi tersebut, tentu jarak pandang akan terbatas. Guna memudahkan penglihatan, jadikan objek statis sebagai penunjuk jalan seperti pohon, tiang listrik, dan sebagainya," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Pengendara juga harus mengurangi kecepatan hingga dua kali lipat dari keadaan normal.

Supaya, ketika melintas di jalan yang berlubang atau berbeda level, kendaraan tetap terjaga dan mudah dikendalikan.

"Jangan pula egois dan abai terhadap kesehatan lingkungan dan orang sekitar. Bila memang ada wilayah yang masih tebal (level abunya) sebisa mungkin hindari," ujar Sony.

Tak lupa juga bagi pengendara sepeda motor untuk menggunakan perlengkapan berkendara lengkap.

Mobil tertutup abu semburan erupsi Gunung Tangkuban Parahu, Jumat (26/7/2019).
Mobil tertutup abu semburan erupsi Gunung Tangkuban Parahu, Jumat (26/7/2019). (dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana)

Sedangkan bagi yang menggunakan mobil, sediakan air mineral dan peralatan yang sekiranya diperlukan saat kondisi mendesak atau toolkit.

Setelah berkendara di kawasan pasca-erupsi, pengendara juga harus memperhatikan tunggangannya kembali, yaitu bersihkan debu-debu yang menempel secepat mungkin.

"Khususnya untuk pengendara mobil, cek kembali bagian radiator. Karena jika tersumbat oleh debu bisa menyebabkan kendaraan overheat," tutur Sony.

"Jadi baiknya jangan tunggu-tunggu untuk membersihkan kendaraan. Itu konsekuensinya. Kalau tidak mau, ya jangan berkendara di kawasan tersebut hingga pengelola selesai membenahinya," tandasnya lagi. (Ruly Kurniawan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Berkendara Aman di Kawasan Pasca-Erupsi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved