BERITA VIDEO
VIDEO : Warga Daan Mogot Baru Tolak Lokasi Penampungan Imigran
Warga Daan Mogot Baru, Jakarta Barat menolak lokasi penampungan sementara para imigran di kawasan perumahan dekat rumahnya.
Penulis: |
Warga Daan Mogot Baru, Jakarta Barat menolak lokasi penampungan sementara para imigran di Gedung Kodim Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (13/7/2019).
Menurut Yanto, perwakilan warga Daan Mogot Baru, mereka prihatin dengan daya tampung bangunan itu yang tidak memadai.
Warga tampak berkumpul di sekitar gedung itu.
Sementara sebuah spanduk penolakan terpasang di pagar bangunan itu.

Sementara itu, sehari sejak kepindahan para imigran pencari suaka dari trotaor Kebon Sirih Jakarta Pusat ke tempat penampungan di Kalideres, mereka mengeluhkan pasokan air serta toilet.
Pasalnya air di lokasi tempat penampungan yang beradi di ex Kodim Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat tidak mengalir, selain itu mereka juga mengeluhkan kondisi toilet yang kotor.
Hingga saat ini mereka juga nampak memadati ruangan dua lantai gedung penampungan ini, bahkan ada beberapa yang memilih mendirikan tenda diluar gedung karena banyaknya imigran yang ditambung di gedung tersebut.

Abdul Wahab salah satu warga negara Afganistan mengatakan ia memilih mendirikan tenda diluar gedung karena bau tak sedap yang ditimbulkan didalam gedung, apalagi dia miliki anak yang masih berusia 4 tahun.
"Kalo didalam bau, jadi saya pilih disini," kata Abdul, Jumat (12/7/2019).
Abdul menilai tidak ada keistimewaan yang didapat ketika telah pindah di lokasi penampungan ini. Bahkan ia menyebut sama saja dibandingkan ketika tidur di Jalanan seperti yang dirasakan beberapa hari lalu sebelum dipindahkan.
"Sama aja, disini tidak ada air, kamar mandi tidak bisa di pakai, dan tidak ada tempat tidur bayi," katanya.
Selain itu hal serupa juga dikatakan oleh Zaky salah satu warga Afganistan. Ia mengatakan lebih baik dirinya kembali ke jalan di bandingkan ditempat penampungan ini.

"Disini menurut saya sama saja. Karena disini tidak ada air dan toilet. Makan pun kami belum dapat, jika di jalan kami mendapatkan makanan dari orang-orang," kata Zaky.
Zaky mengaku dirinya memiliki tempat tinggal dikawasan Pancoran Jakarta Selatan, yang dihuni bersama 3 rekannya. Zaky mengontrak sebuah rumah dikawasan tersebut. Namun mendengar kabar adanya tempat penampungan ia pun ikut datang ke sini.
"Saya punya tempat untuk tinggal. Saya disini hanya membantu rekan-rekan saya," ucapnya.
Walau para imigran sempat mengeluhkan air bersih dan toilet, pihak Pemkot Jakarta Barat pun beberapa kali mendatangkan dua unit mobil pembawa air bersih dan pemasangan toilet portabel di lokasi penampungan para imigran. (JOS)