Liga 1 2019

Jelang Persija Jakarta vs Persib Bandung, CEO Persija Sebut the Jakmania Sudah Semakin Dewasa

Persija Jakarta kembali akan menjamu Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan setelah lima tahun libur bermain di stadion

Penulis: Gisesya Ranggawari |
Warta Kota/Gisesya Ranggawari
CEO Persija, Ferry Paulus saat ditemui selepas official training Persija jelang lawan Shan United, Selasa (14/5/2019) malam di SUGBK. 

SKUAT Persija Jakarta kembali akan menjamu Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan setelah lima tahun 'libur' bermain di stadion berkapasitas 68 ribu penonton itu.

Kedua tim akan bertemu pada Rabu (10/7/2019) sore pukul 15.30 WIB nanti dalam lanjutan pekan ke-tujuh Liga 1 2019.

Rivalitas kedua basis suporter seringkali dikhawatirkan akan mengakibatkan terjadinya bentrok, maka dari itu suporter Persib, Bobotoh dan Viking dilarang datang ke Jakarta.

Ramalan Zodiak Selasa 9 Juli 2019 Scorpio Untung, Virgo Emosian, Gemini Hadapi Masalah Nih

AKHIRNYA Keluarga Si Jenius Audrey Yu asal Surabaya Bantah Jokowi Tawari BPPT dan Kerja di NASA

TERUNGKAP Meriam Bellina Awet Muda meski Sudah 54 Tahun, Perawatan Kecantikannya Bikin Ngilu

Penjual Rujak Naik Haji Nabung Rp 5.000 per Hari: Pernah Dikira Pakai Jampi Penglaris

Namun, CEO Persija, Ferry Paulus menilai tidak mengkhawatirkan para suporter tuan rumah, the Jakmania yang kini sudah semakin dewasa menurut Ferry.

"Untuk teman-teman the Jakmania kalau melihat komunikasi yang mereka bangun sampai hari ini, manajemen Persija bersyukur karena the Jak sudah jauh berubah," kata Ferry kepada Warta Kota, Senin (8/7/2019).

Perubahan yang dimaksudkan Ferry adalah perubahan ke arah yang lebih dewasa meski fanatisme dan kesetiaannya kepada tim Ibu Kota tidak menurun.

Bentuk pendewasaan the Jakmania menurut Ferry terlihat dari sudah tidak adanya anarkisme dan nyanyian rasis yang terjadi di tribun penonton.

Ferry juga menilai the Jakmania sudah semakin bisa belajar dari hukuman-hukuman yang dilayangkan baik dari Komisi Disiplin PSSI atau AFC.

"Militansinya tetap, tapi bentuk anarkis, nyanyian rasis dan sebagainya kalau kita lihat sudah tidak terjadi," ucap pengusaha asal Manado itu.

"Memang tidak mudah mengelaborasi semua keinginan, tapi positifnya bahwa melihat kejadian hukuman denda dan lain-lain dijadikan pelajaran sehingga the Jak bisa menjaga semua imbauan," sambungnya menjelaskan.

Lebih lanjut Ferry menilai itu salah satu bentuk kecintaan the Jakmania kepada Persija itu sendiri, sebab jika mereka melakukan pelanggaran, Persija yang menerima imbasnya.

"Apalagi pengurus pusat sudah memberikan statement semuanya untuk Persija. Kalau suporternya bermasalah, tentunya Persija juga yang akan bermasalah," tutur Ferry Paulus. (M17)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved