Wagub DKI Jakarta
Menilai Kualitas Kandidat Tak Jelas, PSI Siap Danai Debat Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta
PSI mengkritisi dua calon kandidat yang diusung oleh Koalisi Partai Gerindra dan PKS untuk menjadi calon wagub DKI, Agung Yulianto dan Achmad Syaikhu.
Penulis: Joko Supriyanto |
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengkritisi dua calon kandidat yang diusung oleh Koalisi Partai Gerindra dan PKS untuk menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Dua kandidat nama calon yang berasal dari PKS, yaitu Agung Yulianto dan Achmad Syaikhu, dinilai rekam jejaknya belum jelas diketahui masyarakat, termasuk PSI sendiri. Selain itu PSI menilai pemilihanya juga tidak transparan.
"Masyarakat Jakarta itu berhak tahu kualitas kandidat seperti apa. Soal pemilihan nama itu saya serahkan ke partai pengusung, kami tidak ganggu. Tapi yang kami minta berikan keadilan dan transparansi dalam kualitas demokrasi kita," kata Wakil Ketua DPW PSI DKI, Rian Ernest, Kamis (4/7/2019).
Menurut Ernest, semua pihak baik itu dari PSI maupun masyarakat berhak tahu kualitas kandiat yang d usung untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta, misalnya pandangan mengenai korupsi.
Karena, Ernest merasa khawatir korupsi akan merajalela dan itu butuh langkah pencegahan.
Dengan cara itu dapat diketahui bagaimana kualitas kandidat wakil gubernur yang diusung.
"Kita juga ingin tahu bagaimana nanti pembagian tugas, dan bagaimana relasi antara gubernur dan wakil gubernur. Jangan sampai dipilih dengan rapat yang bertele-tele, begitu terpilih berantem nanti dan itu sering terjadi di Indonesia," ujarnya.
• Usai Dipecat, Mantan Guru Honorer Rumini Lapor ke Polisi Soal Dugaan Pungli di SDN 02 Pondok Pucung
• Akhir Juli, Warga DKI Bakal Miliki Wagub DKI Jakarta, Agung Yulianto atau Ahmad Syaikhu?
Debat Calon Kandidat Wagub
Untuk itu PSI mengusulkan adanya debat pemaparan calon kandidat wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung.
Dengan demikian masyarakat tidak merasa seperti disodorkan kucing dalam karung. PSI sendiri pun mengaku siap untuk memfasilitasi debat tersebut meski hanya satu kali debat.
"Biar PSI saja yang menyelenggarakan. PSI siap meminjamkan ruang kantor untuk acara debat publik lengkap dengan moderator dan panelis. Jadi biarkan mereka memaparkan secara streaming rencana dia untuk DKI Jakarta," katanya.
Ernest mengaku langkah ini dilakukan dari partai pengusung untuk memaparkan kandidat yang diusung.
"Ketika paparan yang dilakukan sudah cukup selanjutnya DPRD juga perlu adanya tarif yang jelas dan berdasarkan prosesnya," katanya.
Sementara itu Ketua DPW PSI DKI Michael Victor Sianipar mengatakan sisa pemilihan calon kandidat wakil gubernur DKI Jakarta kurang dari 2 bulan, namun hingga saat ini belum ada tatif yang diputuskan dan disosialisasikan.
"Kalau tidak jelas seperti ini apakah keburu dalam waktu dua bulan ini untuk dipilih. Dan ketika dipilih perlu dilantik, dan ini sisa 2 bulan apakah terburu. Kalau tidak dapat diselesaikan, untuk kualitas demokrasi kita saya rasa diberikan kesempatan kepada dewan berikutnya," ujarnya.