Pilpres 2019
Rocky Gerung Sindir Jokowi, Sebut Gugup Pasca Sidang Sengketa Pilpres: Pak Prabowo Gembira-Gembira
Rocky Gerung sindir Joko Widodo alias Jokowi, sebagai Capres Nomor Urut 01, mengenai hasil sidang keputusan sengketa pilpres di MK.
Kembali, Rocky Gerung sindir Joko Widodo alias Jokowi, sebagai Capres Nomor Urut 01, mengenai hasil sidang keputusan sengketa pilpres di MK.
Pasca hasil sidang keputusan sengketa pilpres di MK, Rocky Gerung sebut Jokowi gugup, sementara bagi Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto gembira usai sidang pilpres di MK.
Soal Rocky Gerung sebut Prabowo Subianto gembira pasca putusan MK saat hadiri program Indonesia Lawyers Club (ILC) TvONe, Selasa (2/7/2019).
Rocky juga menilai kubu Jokowi yang menangkan kontestasi Pilpres 2019 merasa tidak lega dengan kemenangan itu.
• Reza Arap Oktovian Kerjasama dengan Kaesang Pangarep Bakal Buka Usaha Gaming Cafe
• Ustadz Abdul Somad 6 Bulan di Sudan Teruskan Studi S3, Begini Pesannya Sebelum Berangkat
• MAHFUD MD dan Prof LIPI Usul Pemilu ke Sistem Era Orde Baru, Sistem Sekarang Banyak Jual Beli Kursi
Lanjut Rocky, hal itu terlihat dari penantian kubu Jokowi soal rekonsiliasi dengan kubu Prabowo pasca-putusan MK.
"Pak Prabowo justru gembira-gembira saja menghadapi soal ini (putusan MK)," kata Rocky.
"Yang agak gugup justru kubu Pak Jokowi karena menunggu kepastian, kapan rekonsiliasi dengan Prabowo," lanjut Rocky.
Ia pun mengaku merasa heran dengan kondisi yang ia yakini tersebut.
• Di Usia 32 Tahun Ternyata Shandy Aulia Sudah Punya Cucu, Nenek Muda Nih
• PKS Tak Bangga Jika Gabung ke Koalisi Pendukung Pemerintah
• Hasil Akhir Brasil vs Argentina 2-0, Jesus dan Firmino Bawa Tim Samba ke Babak Final
"Jadi agak ajaib, seseorang yang memenangkan atau berpesta justru hatinya tidak lega," tegas Rocky.
Rocky juga menilai terkait kemenangan Jokowi pada Pilpres 2019 sebagai kemenangan legal tanpa legitimasi.
Lantaran legitimasi yang sebenarnya, menurut Rocky, bergantung kepada Prabowo.
"Saya menganggap Pak Jokowi dimenangkan secara legal tetapi legitimasi ada pada Prabowo, dan itu yang mesti didamaikan".
"Bagaimana cara mendamaikan, satu di kutub utara, satu di kutub selatan".
"Harus ada badai baru untuk menghasilkan rekonsiliasi, itu yang kita cari".
"Jadi kita mesti ciptakan badai baru, supaya kita bisa berselancar bersama-sama, menikmati tantangan di depan gelombang," tegasnya.