Polisi Ungkap Bisnis Komplotan Teroris JI yang Menjadikan Petinggi Mereka Digaji Belasan Juta Rupiah
Berdasarkan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan kalangan kepolisian berhasil menguak kiprah kaum teroris tersebut.
Pihak kepolisian telah mengidentifikasi kalangan teroris dari kelompok Jemaah Islamiyah (JI) itu mempunyai bisnis yang memungkinkan petinggi teroris menerima gaji belasan juta rupiah.
Dari keterangan yang dihimpun berdasarkan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan kalangan kepolisian berhasil menguak kiprah kaum teroris tersebut.
Mereka punya bisnis yang cukup besar, sehingga menjamin kehidupan komplotan tersebut.
Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, disampaikan bahwa kelompok Jemaah Islamiyah (JI) yang dipimpin oleh PW alias Abang sedang mengembangkan kekuatan organisasinya, termasuk dari segi ekonomi.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan bahwa kelompok tersebut memiliki perkebunan sawit sebagai sumber dana.
"Ini sedang dikembangkan, tahapan pembangunan kekuatan ini tentunya harus didukung oleh kemampuan ekonomi"
"Mereka sedang mengembangkan basic ekonomi mereka itu dengan beberapa usaha yang mereka bangun yaitu usaha kebun," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019).
Selain untuk membiayai kebutuhan operasional organisasi, dana tersebut dialokasikan sebagai gaji kepada petingginya.
"Masih didalami bahwa pejabat-pejabat di dalam struktur organisasi JI. Ini juga digaji, gaji besarannya Rp 10 juta-Rp 15 juta (per bulan)," kata Dedi.
Kelompok tersebut juga diketahui membiayai para rekrutan untuk mengikuti latihan militer di negara seperti Suriah.
Dedi mengatakan bahwa mereka telah mengirim rekrutan ke Suriah dalam enam gelombang.
Namun, polisi masih mendalami jumlah orang yang dikirim.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap PW dan empat petinggi kelompok JI lainnya.
PW yang merupakan amir atau pimpinan organisasi tersebut ditangkap di sebuah hotel di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/6/2019).
Polisi juga menangkap istri PW yang berinisial MY dan seorang terduga teroris lain BS, di lokasi dan waktu yang sama.