Taksi Online
Driver Gocar Rampok Penumpang Perempuan, Ini yang Dijanjikan Manajemen Terhadap Korban
Manajemen Gocar mengaku akan bertanggung jawab terhadap kejahatan yang dilakukan drivernya.
Manajemen Gocar mengaku akan bertanggung jawab terhadap kejahatan yang dilakukan drivernya yang menyekap dan memeras penumpang wanita.
Seorang perempuan penumpang taksi online disekap dan diperas oleh driver atau pengemudi taksi tersebut.
Pengemudi taksi gocar sekap penumpang berawal ketika tersangka AS (31) menerima order untuk mengantar korban berisinial SDP dari kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, korban SDP minta diantar menuju Pluit, Jakarta Utara, pada 26 Juni 2019 pukul 21.00.
Di tengah perjalanan, korban langsung disekap oleh tersangka.
Tangannya diikat tali sepatu dan mulutnya dikasih kain agar tidak bisa berteriak.
• WASPADA, Air Kemasan Asal Malaysia ini Mengandung Bakteri yang Sangat Berbahaya Buat Manusia
• Hasil Uruguay vs Peru: Peru Lolos ke Semifinal Melalui Adu Penalti 4-5, Hanya Suarez Algojo Gagal
• Live Streaming MotoGP Belanda Hari Ini: Fabio Quartararo Terdepan, Marquez Nomor 4, Rossi 14
Korban dirampok atau diperas Rp 4 juta dan kemudian diturunkan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, setelah sebelumnya sempat dibawa keliling di Jalan Tol Jagorawi, hingga Km 21.
Tersangka dijerat dengan pasal perampokan atau Pasal 365 KUHP.
Menanggapi perilaku buruk pengemudinya itu, perusahaan layanan transportasi online, Gojek, akan bertanggung jawab atas peristiwa disekapnya SDP oleh pengemudi Go-Car berinisial AS (31).
Senior Manager Corporate Affairs Gojek, Avita Chen, memastikan seluruh biaya pengobatan SDP ditanggung pihaknya.
"Unit khusus darurat kami sudah menghubungi korban dan keluarganya untuk menawarkan bantuan, mulai dari bantuan pengobatan fisik sampai psikis. Kami menawarkan full tanggungan," kata dia saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (29/6/2019).
Tidak hanya bantuan biaya pengobatan, pihaknya juga siap memfasilitasi korban jika ingin menempuh jalur hukum.
"Apabila keluarga ingin membawa hal tersebut ke jalur hukum, kami siap memberikan bantuan jika dibutuhkan," tambah dia.
Pihak Gojek berharap peristiwa tersebut tidak terjadi lagi.
Avira menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pelatihan bagi para pengemudi agar melayani pelanggan dengan baik dan tidak terlibat perbuatan kriminal.