Orangtua Ungkap Jalur Zonasi Bohong Setelah Anaknya Tak Bisa Masuk di Semua Sekolah

Dia kecewa karena sudah dua hari anaknya tidak bisa masuk sekolah negeri di sekitar rumahnya karena terkendala nilai.

Warta Kota/Adhy Kelana
Ilustrasi. Antrean terlihat saat PPDB di SMK Negeri 25 di Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2019). 

Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Pertama (SMP) jalur Zonasi Umum dibuka mulai kemarin, 24 hingga 26 Juni 2019 mendatang.

Para calon peserta didik tampak mulai mendatangi sekolah terdekat untuk melakukan verifikasi berkas dan mendapatkan nomor token.

Jelita, satu di antara orangtua murid yang sedang mencarikan sekolah untuk anaknya yang mau masuk jenjang SMP.

Namun, sayangnya, ia kecewa sudah dua hari anaknya tidak bisa masuk sekolah negeri di sekitar rumahnya karena terkendala nilai ujian atau NEM.

Salah satu orangtua siswa ungkap kekecewaan jalur zonasi yang dinilai hanya isapan jempol.
Salah satu orangtua siswa ungkap kekecewaan jalur zonasi yang dinilai hanya isapan jempol. (Warta Kota/Anggie Lianda Putri)

"Susah banget cari sekolah, soalnya nilai anak saya kecil," ujar Jelita kepada Warta Kota, Selasa (25/6/2019).

Ia mempertanyakan jalur zonasi yang disebut-sebut Pemerintah untuk pemerataan kualitas pendidikan anak-anak pelajar.

Terlebih jalur Zonasi ini diutamakan untuk anak-anak yang tinggal (berdomisili) di sekitar sekolah.

"Katanya mendaftar sekolah di mana saja bisa asal KK (Kartu Keluarga) masuk zonasi di sekolah tersebut. Tapi mana? ternyata anak saya gak bisa tuh," ungkap Jelita.

Ia menjelaskan, jika kelurahan Salemba tempat tinggalnya direkomendasikan delapan sekolah.

Persoalan NIK KK Invalid Jadi Keluhan Utama Orangtua Dalam PPDB SMP 2019

Panitia PPDB SMP 95 Menyediakan 180 Kursi Menampung Siswa Baru

PPSU Cantik yang Sempat Viral Jalani Operasi karena Mengalami Pendarahan di Otak karena Ditabrak

Namun, ternyata seluruhnya memiliki nilai rata-rata yang cukup tinggi yakni 8 lebih atau diatas 32.

"Rekomendasi 8 sekolah, tapi pas dilihat nilainya tinggi anak saya gabisa masuk di semuanya."

:Menurut saya, itu bohong yang dibilang jalur zonasi bisa masuk disekolah terdekat sama rumahnya."

"Bohong! Jalur Zonasi Bohong. Katanya yang penting lihat domisilinya."

"Bohong, itu gak kayak gitu," papar Jelita.

Meski harapannya pupus di jalur Zonasi Umum, ia tetap akan berjuang di jalur Zonasi Afirmasi pada 27-28 Juni 2019 esok.

"Gak masuk tahap zonasi umum, ke tahap zonasi afirmasi, gak bisa lagi ke tahap nonzonasi, sampai tahap bangku kosong juga nanti kita coba semua, yang penting anak bisa sekolah," kata Jelita.

Orangtua Murid Datang Pagi Demi Daftar Anak ke Sekolah di PPDB DKI Jakarta 2019

Ustadz Abdul Somad Jelaskan 6 Hari Puasa Syawal Bisa Sekaligus untuk Melunasi Utang Puasa Ramadan

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved