Gubernur Edy Rahmayadi Bentuk Tim Evaluasi untuk Pecat Ribuan Pegawai Honorer agar Hemat Rp 120 M
Gubernur Edy Rahmayadi Bentuk Tim Evaluasi untuk Pecat Ribuan Pegawai Honorer agar Hemat Rp 120 M
Gubernur Sumatera Utara ( Sumut) Edy Rahmayadi sudah membentuk tim evaluasi.
Tim evaluasi ini akan mengeluarkan rekomendasi para pegawai honorer di lingkungan kerja Pemprov Sumut atau tidak.
Edy membentuk tim evaluasi untuk menjalankan wacana akan memberhentikan ribuan tenaga honorer di lingkungan kerja Pemprov Sumut agar bisa menghemat anggaran Rp 120 miliar.
Ditanya progres kerja tim evaluasi honorer apakah sudah ada memberikan nama-nama untuk dilakukan pemecatan, Edy malah balik bertanya.
"Honorer, kok pemecatan...?" kata Edy kepada Kompas.com di kantor gubernur, Rabu (19/6/2019).
Dia menjelaskan, jumlah pegawai honorer di Pemprov Sumut jumlahnya 4.800 orang.
Diasumsikan 800 honorer dianggap bekerja sesuai kapasitasnya seperti sopir hingga pemain keyboard karena di ASN tidak ada yang mengajarkan profesi ini.
"Mereka spesial, kita butuh, katakanlah kita butuh 200 orang pemain keyboard plus sopir dan ahli informasi teknologi (IT). Ahli IT yang benar, ya... Kalau hanya sekadar bisa mengetik, ngapain orang, saya aja yang ngetik."
Kemudian, ada 4.000 honorer yang dianggap tidak bekerja.
Kalkulasi Penghematan
Jika dihitung-hitung gajinya, 4.000 orang dikali Rp 2,5 juta, dalam sebulan sudah Rp 10 miliar. Setahun berarti Rp 120 miliar.
Menurut Edy, jumlah Rp 120 miliar itu kalau dibelikan sapi perah akan menghasilkan uang sebanyak Rp 9 juta sampai Rp 10 juta tiap ekornya.
Dalam setahun, sapi-sapi tersebut bisa disebarkan ke kabupaten dan kota di Sumatera Utara.
"Susunya kita peras, anak sekolah itu kita suruh baris minumin susu. 30 tahun yang akan datang, orang-orang di sini, jago-jago semua," ucapnya.
Artinya, pada 2019 ada 800 honorer yang akan putus kontrak kerjanya.
Awalnya Edy langsung mengangguk dan mengatakan iya, namun cepat dianulir dengan mengatakan akan mencicilnya.