Berita Banten

MIRIS Gerbong KRL Penuh Sampah, Bupati Lebak Akui Masyarakat Rangkas Jorok

Bupati Lebak Iti Oktavia mengakui jika masyarakat Rangkasbitung harus lebih diedukasi soal kebersihan. Hal ini menyusul gerbong KRL yang penuh sampah

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Instagram @drama.kereta
Gerbong KRL Rangkasbitung-Tanah Abang dipenuhi sampah 

Bupati Lebak Iti Oktavia Jayabaya angkat bicara soal gerbong commuter line Rangkasbitung yang dipenuhi dengan sampah.

Via memastikan jika Pemerintah Kabupaten Lebak akan ikut bertanggung jawab dalam membenahi budaya kebersihan masyarakat Rangkas.

Hal tersebut diungkapkan Iti dalam akun instagramnya @viajayabaya pada Kamis (13/6/2019) seperti dikutip Wartakotalive.com.

Iti mengunggah foto-foto gerbong KRL yang penuh dengan sampah.

Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Palmerah Kembali Layani Pengguna KRL

Diketahui foto tersebut didapat dari komunitas pecinta Kereta Api di Instagram @drama.kereta.

Pada caption foto tersebut dijelaskan jika gerbong tersebut merupakan gerbong KRL Rangkasbitung-Tanah Abang.

Bupati Lebak terpilih Iti Octavia Jayabaya usai menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Senin (25/11/2013). Iti diperiksa sebagai saksi untuk mantan Ketua Mahkamah Konstisusi Akil Mochtar dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa pilkada Lebak.
Bupati Lebak terpilih Iti Octavia Jayabaya usai menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Senin (25/11/2013). Iti diperiksa sebagai saksi untuk mantan Ketua Mahkamah Konstisusi Akil Mochtar dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa pilkada Lebak. (tribunnews.com)

Via pun tidak memungkiri jika masyarakat belum teredukasi dalam membangun kesadaran membuang sampah pada tempatnya.

Penumpang KRL di Stasiun Bekasi Turun 30 Persen, Ini Kata Kepala Stasiun

11 Hari Ujicoba LRT Gratis, Ini Syaratnya Bila Mau Ikutan

Bahkan kata Via, prilaku buruk tersebut bukan hanya dijumpai kalangan tidak terdidik tetapi juga di kalangan terdidik.

“Siapa yang tidak miris bahkan sangat mungkin marah melihat sampah berserakan di berbagai fasilitas umum,” ungkap Via.

Terlebih kata Via, belakangan ia mendapatkan laporan soal gerbong KRL dan Alun-alun Rangkasbitung yang dipenuhi oleh sampah.

Aturan Buka Puasa di MRT, Makan Selain Kurma Akan Diturunkan, Kalau KCI Beri Waktu Satu Jam di KRL

Seharusnya kata Via, fasilitas umum dapat dijaga bersama masyarakat Lebak. Apalagi fasilitas umum dibuat untuk menjadi ruang interaksi antar masyarakat.

“Seindah apapun sebuah fasilitas publik diadakan dan dibangun, apabila kita semua tidak aware dan memiliki sense of belonging maka hanya akan menjelma menjadi monumen ego,” jelasnya.

Menurutnya, dua gambar yang ia pampangkan di akun instagramnya merupakan contoh dari simbol individualitas dan kemasabodoaan masyarakat Lebak.

Namun begitu, ia mengaku tidak akan lempar-lempar kesalahan untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Ia mengaku akan ikut bertanggung jawab dalam membenahi prilaku budaya masyarakat Lebak. “Kami Pemerintah tentu saja akan menjadi pihak yang paling bertanggungjawab dalam soal kebersihan dan menjaga,” terangnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved