Diperkirakan Bekasi Diserbu 9000 Pendatang Baru
Taufik Hidayat mengatakan angka ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan pergerakan warga baru di Kota Bekasi pada tahun lalu.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi memproyeksi sebanyak 9.000 pendatang baru pada arus balik lebaran Idul Fitri 1440 H.
Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat maupun Sumatera.
Kepala Disdukcapil Kota Bekasi, Taufik Hidayat mengatakan angka ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan pergerakan warga baru di Kota Bekasi pada tahun lalu.
Sebab cara menghitung proyeksi jumlah warga yang masuk tetap menggunakan standar yang sama dari dulu.
"Kami melakukan pengendalian pendatang baru melalui perangkat kelurahan dan kecamatan di wilayah masing-masing untuk mendata mereka," kata Taufik, Sabtu (8/6/2019).
• Penyelenggara Grammy Award Undang BTS jadi Anggota Recording Academy
• Priyanka Chopra Marah dan Sebut Masyarakat Terapkan Standar Ganda untuk Pasangan Menikah
• Bradley Cooper dan Irina Shayk Berpisah Setelah 4 Tahun Bersama
Taufik mengatakan, anggota Satuan Tugas Pemantauan dan Monitoring (Satgas Pamor) yang ada di kelurahan-kelurahan akan berkeliling ke permukiman warga setelah lebaran.
Mereka akan melakukan pengecekan terhadap para pendatang di permukimannya.
"Nanti akan dilakukan pengecekan kelengkapan kependudukannya seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Keterangan Pindah Warga Negara Indonesia (SKPWNI). Jika lengkap membawa minimal dua dokumen tersebut, maka dilaksanakan proses pelayanan kependudukan di Kota Bekasi," ujar Taufik.
Karena itu, Taufik mengimbau kepada pendatang baru agar segera mengurus dokumen tersebut di kabupaten/kota asalnya.
Sebab berdasarkan hasil pendataan dari kelurahan dan kecamatan tersebut, pihaknya akan melakukan Operasi Yustisi Kependudukan
"Setelah mereka masuk ke wilayah Kota Bekasi, kita akan melakukan operasi yustisi kependudukan. Namanya NKRI, jadi siapapun bisa datang ke Bekasi," ungkapnya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengungkapkan pemerintah daerah tidak mempersoalkan bila wilayahnya diserbu pendatang baru, tapi dia meminta agar mereka menyiapkan kemampuan atau keahlian bekerja.
• Hendrawan Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Keputusan Lee Chong Wei
• Lee Chong Wei Dikabarkan Gantung Raket
• Kusir Delman di Monas Raup Keuntungan di Libur Lebaran
Jangan sampai, tiba di Kota Bekasi tidak memperoleh pekerjaan karena tak memiliki keahlian.
Kalau ini sampai terjadi, bakal memicu jumlah pengangguran di wilayah setempat. "Karena itu yang datang ke sini kita minta saudara-saudara kita yang siap pakai. Artinya punya kemampuan dan skill (ketrampilan), agar tidak menjadi beban lingkungan beban sosial di kota," imbuh Rahmat.
Sebagai daerah yang telah menjelma sebagai kota metropolitan, Kota Bekasi memiliki daya tarik bagi warga pendatang baru yang ingin mengubah nasibnya.
Tercatat ada tiga kawasan industri di Kota Bekasi, di antaranya Kawasan Wahab Affan di Jalan Sultan Agung, Kawasan Kaliabang, di Pondokungu, dan Kawasan Narogong di Bantargebang.
Di sana terdapat 1.350 lebih perusahaan dengan rincian 1.258 perusahaan menengah ke atas, 90 perusahaan besar dan sisanya merupakan perusahaan menengah ke bawah termasuk perusahaan asing.