Kesal Dibangunkan Untuk Salat Asar, Wanita Ini Tusuk Dada, Pinggang Hingga Mata Ayahnya Sampai Tewas

Seorang wanita bunuh ayah kandung. Diketahui ayah kandung tewas dibunuh anak sendiri, lantaran sang ayah bangunkan anaknya untuk salat.

Kasus seorang ayah tewas dibunuh anaknya akibat bangunkan salat, menjadi viral di media sosial atau medsos.

WartaKotaLive melansir Grid.Id, belum lama ini, viral kabar seorang wanita 30 tahun membunuh ayah kandung hanya karena anak tak terima dibangunkan ayah untuk salat asar.

Wanita 30 tahun asal Mataram ini tega menusuk ayah kandungnya hingga tewas lantaran diminta untuk salat ashar.

• Sebanyak 280 Petugas Siap Membantu Para Jemaah Masjid Istiqlal Saat Salat Ied

• Tak Perlu Repot, Ini Kumpulan Gambar dan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H

• VIDEO: Pencuri Kotak Amal Musala Nurul Amal Jatinegara Terekam CCTV

Tak terima tidurnya terganggu lantaran diminta untuk salat ashar, wanita 30 tahun di Mataram tega membunuh ayah kandungnya ramai diperbincangkan di Facebook.

Baru-baru ini, viral di Facebook anak bunuh ayah kandungnya.

Kali ini, penyebab dari pembunuhan tersebut terbilang sepele lantaran sang anak yang tertidur dibangunkan sang ayah untuk salat ashar.

• Jumlah Pemudik Berangsur Menurun di Terminal Terpadu Pulogebang

• Daya Tarik Turki Dihadirkan Buttonscarves Lewat Koleksi Terbaru Menyambut Hari Raya Lebaran 2019

• Hari Kedua Lebaran Kepulauan Seribu Bakal Dipadati Wisatawan

Namun nahas, wanita 30 tahun itu justru membunuh sang ayah dengan cara menusuk beberapa kali.

Kasus pembunuhan tersebut diunggah oleh beberapa akun salah satunya pengguna Facebook bernama Kanak Sasak, Minggu, (2/6/2019).

Dalam unggahan tersebut, Kanak sasak mengunggah beberapa foto pelaku dan korban yang merupakan anggota keluarga.

Tak hanya itu, pemilik akun tersebut juga menuliskan kronologi kejadian peritiwa pembunuhan itu.

"Sabtu 01 juni 2019 pkl 17.00 wta di Rt 03 lingkungan karang baru selatan kel karang baru telah terjadi penusukan yg dilakukan oleh:

HN (pr) umur 30thn pek. perawat di rsu kota mtram (anak kandung dri korban)