Dirjen Hubdat Sebut Puncak Arus Mudik Lebaran Selesai, Angka Kecelakaan Menurun 88 Persen

MENURUT Direktur Jenderal Perhubungan Darat atau Dirjen Hubdat Kemenhub RI Budi Setiyadi, puncak arus mudik lebaran, terjadi 30 Mei hingga 1 Juni 2019.

Selesainya momen puncak arus mudik, Budi Setiyadi sebut angka kecekaan mudik lebaran 2019 menurun.

Dikatakan Budi Setyadi, angka kecelakaan kendaraan mudik lebaran 2019 menurun 88 persen.

Meski demikian, saat ditanya mengenai angka kecelakaan Dirjen Budi mengungkapkan bahwa tahun ini angka kecelakaan menurun.

• Yang Zi Artis Termuda yang Dibuatkan Patung Lilin Madame Tussauds

• Jelang Malam Takbiran, Berbagai Jenis Bedug Dijual di Tanah Abang

• Anggota TNI Ini Pensiun Dini Seperti AHY Yudhoyono, Lalu Sebut Danyon Recehan, Baca Selengkapnya

“Seputar data kecelakaan dibandingkan data tahun 2018 di hari yang sama, menurun sangat tajam sekali"

"Di 2018 bisa sampai dengan 1.911 kecelakaan dengan korban meninggal dunia 691 orang," kata Budi, Minggu (3/6/2019).

Sementara, selama 2019 ini, yang tercatat di posko kecelakaan, sejumlah 220 kasus.

Dengan korban meninggal dunia 90 orang.

• Hari Ini Mustofa Nahrawardaya dan Lieus Sungkharisma Keluar dari Tahanan, Ini Sosok Penjaminnya

• Potret Felixia Yeap, Mantan Model Majalah Pria Dewasa Pilih Jadi Mualaf Saat Casting Produk Jilbab

• Pencuri dan Penghuni Rumah Saling Tikam di Tangerang, Dua Orang Tewas Satu Korban Terluka

Artinya terjadi penurunan tajam sampai 88 persen.

Memang, lanjut Budi, ada korelasi yang signifikan antara mudik gratis dengan penggunaan bus.

Karena di luar mudik gratis itu terjadi penurunan untuk pengguna bus.

"Tapi dengan kendaraan pribadi mengalami peningkatan. Sepeda motor secara umum ada peningkatan yang cukup tinggi dibanding tahun 2018"

• Kanit Reskrim Bripka Aprizal Gugur Ditembak Perampok, Begini Kronologinya

• Cerita Ghea Idol Bagi-bagi THR Untuk Adik dan Saudara, Bingung Jumlah Nominalnya

• Mantan Kepala Intelijen Sebut Senjata Milik Soenarko Cuma Rongsokan, Dibuat di Bengkel Sepeda

"Saya kira karena banyak masyarakat yang sudah menguasai penggunaan motor namun kami harapkan tidak dipakai selama mudik"