Apa yang Terjadi Ketika Arsene Wenger dan Jose Mourinho Duduk Berdampingan?
Pemirsa beIN Sports di Timur Tengah menunggu adegan Arsene Wenger dan Jose Mourinho "cakar-cakaran"...
Jika membicarakan Arsene Wenger dan Jose Mourinho, pasti banyak pencinta sepak bola yang langsung ingat perseteruan dua pelatih ini.
Adegan Wenger mendorong Mourinho, dan wajah Mourinho yang menatap balik dengan tatapan menantang, adalah sesuatu yang sulit dilupakan.

Itulah puncak perseteruan mereka, ketika Wenger masih melatih Arsenal dan Mourinho melatih Chelsea.
Maka tidak mengherankan jika pemirsa TV beIN Sport di Timur Tengah, berharap melihat perkelahian antara Wenger dan Mourinho lagi, ketika "dua musuh lama" ini menjadi pakar pengamat untuk laga final Liga Champions dini hari tadi.
Hanya saja, harapan tinggal harapan, sebab dua pelatih ini justru tampil kalem. Tak ada lagi cakar-cakaran seperti dulu.
Bahkan, Mourinho yang dulu selalu membantah perkataan Wenger, tadi justru terlihat manggut-manggut menyetujui perkataan mantan rivalnya itu.
"Kontrol adalah kata kuncinya. Saya merasa Tottenham berusaha ngeklik satu ama lain, tapi Liverpool yang terlihat lebih matang permainannya. Saya berani bilang, sepertinya mereka sebentar lagi mencetak gol kedua, daripada Tottenham yang menyamakan kedudukan," kata Wenger memberikan ulasan, sambil matanya menatap Mourinho meminta tanggapan.
Pelatih asal Portugal itu mengangangguk menyetujui perkataan Wenger.
"Sepak bola adalah sepak bola, dan kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi. Kadang tak bisa diprediksi, dan sesuatu terjadi di luar dugaan. Tapi, kalau kita lihat babak pertama tadi, saya bilang pertandingan di bawah kendali Liverpool," kata Mourinho, yang dilansir Independent.
Kedua pelatih ini juga memiliki komentar yang mirip soal Harry Kane, striker Tottenham.
"Kane sepertinya tidak siap (tampil) di pertandingan ini. Justru Son (Heung-min) yang kelihatan berbahaya. Terutama ketika berada di belakang Alexander (-Arnold)," kata Wenger.
Sementara Mourinho mengatakan Kane seperti bersembunyi di saat dia dibutuhkan rekan-rekannya. "Biasanya dia ke belakang, menghubungkan antarpemain, menerima bola dari satu sisi dan mengoperanya ke sisi lain, atau bermain bersama full-backs dan masuk ke kotak (penalti). Tapi hari ini tak ada permainan dinamis seperti itu darinya," kata Mourinho.
Perilaku Wenger dan Mourinho yang kalem itu jelas menimbulkan pertanyaan, apakah mereka kini bersahabat?
Ketika Wenger menyatakan mundur dari Arsenal, Mourinho memberikan kata perpisahan yang sangat menyentuh hati, di luar perkiraan banyak orang di Inggris.
Bahkan, sebuah rangkaian foto yang dilansir Instagram stasiun TV asal Qatar itu, tampak keduanya sedang berdiskusi dengan akrab. Sepak bola yang membuat mereka bermusuhan, dan sepak bola juga yang mendamaikan mereka.