Mudik Lebaran

Ada Pemudik yang Terpaksa Dilarang Naik Bus oleh Tenaga Medis Terminal Pulogebang, Ini Alasannya

Ada Pemudik Dilarang Naik Bus oleh Tenaga Medis Terminal Terpadu Pulogebang, Ini Alasannya

Penulis: Rangga Baskoro |
Warta Kota/Rangga Baskoro
Posko Kesehatan di Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, layani sekira 200 pasien per hari saat musim mudik, Jumat (31/5/2019). 

Posko Kesehatan di Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, melayani sekira 200 masyarakat per hari saat musim mudik sejak H-7, Rabu (29/5) lalu.

Peningkatan jumlah pasien terjadi seiring dengan kenaikan penumpang saat arus mudik Lebaran 2019.

Petugas Posko Kesehatan di Terminal Terpadu Pulogebang, Eko Dwi Yanto menjelaskan banyak melayani penumpang dan sopir yang mengalami kelelahan usai melakukan perjalanan jauh.

"Biasanya banyak dari mereka yang kelelahan sehabis perjalanan jauh. Terlihat dari tensi darahnya yang turun, setelah kami berikan obat, kami anjurkan untuk beristirahat. Kalau sopir, kami sarankan untuk digantikan dulu," ucap Eko di lokasi, Jumat (31/5/2019).

Tak hanya penumpang di lobi kedatangan saja, beberapa tenaga medis yang berasal dari puskesmas di 10 kecamatan se-Jakarta Timur itu juga sempat melayani penumpang yang hendak melakukan perjalanan jauh.

Beberapa dari mereka bahkan dilarang untuk melakukan mudik menggunakan bus lantaran alasan medis.

"Ada satu atau dua orang yang terpaksa kami larang untuk pergi mudik. Jadi waktu itu dia punya penyakit asma dan kambuh.

Langsung kami angkut pakai ambulans dan rujuk ke RS Budhi Asih kalau enggak salah. Kami larang mudik menggunakan bus," ujarnya.

Penumpang di Stasiun Senen Meningkat Drastis, Penumpang Terminal Pulogebang Juga Melonjak

Terminal Kampung Rambutan untuk Tujuan Jarak Jauh Mulai Ramai Penumpang pada H-6 Lebaran

Jumlah Penumpang di Terminal Kalideres Mengalami Peningkatan Hingga 30 Persen

Hal itu disebabkan karena perjalanan jauh bagi penderita asma akut bisa membahayakan jiwa lantaran saluran pernapasannya menyempit saat kambuh.

"Kalau sudah kambuh harus dibantu pertolongan medis. Paling tidak diberikan bantuan oksigen. Jadi sangat membahayakan kalau tidak dipersiapkan," kata Eko.

Selain penyakit asma, pihaknya juga menganjurkan bagi penderita penyakit jantung untuk tidak melakukan perjalanan mudik menggunakan bus.

"Kalau kami anjurkan untuk tidak berangkat, tiketnya bisa dibatalkan melalui petugas Dishub. Nanti mereka yang akan sampaikan kepada PO Bus.

Pengembaliannya 100 persen karena itu kan kejadian yang tak terduga dan diinginkan," ungkapnya.

Kasatpel Operasional Terminal Terpadu Pulogebang, Emiral August saat ditemui di kantornya, Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (31/5/2019)
Kasatpel Operasional Terminal Terpadu Pulogebang, Emiral August saat ditemui di kantornya, Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (31/5/2019) (Warta Kota/Rangga Baskoro)

Bentuk Pelayanan Pengelola

Kasatpel Operasional Terminal Terpadu Pulogebang, Emiral August menyatakan bahwa Posko Kesehatan bisa dipergunakan bagi para awak bus beserta penumpang.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved