Bakal Ada Uji Coba Trayek Bus Trans Jawa, Akan Diresmikan 27 Mei 2019

Uji coba trayek bus Jakarta-Surabaya melalui tol Trans Jawa akan dilakukan Kementerian Perhubungan sebelum dirilis pada 27 Mei 2019.

Dok. PO Putera Mulya Sejahtera
BUS Scania K410IB milik PO Putera Mulya Sejahtera yang mengklaim diri sebagai bus Trans Jawa pertama, melintasi Jembatan Kali Kuto di ruas Tol Semarang-Batang. 

Kurang lebih terdapat 34 bus dari tujuh perusahaan otobus yang sudah terdaftar dalam trayek Jakarta-Surabaya.

Meminta supaya perusahaan otobus menghitung sendiri tarif yang dikenakan kepada penumpang, dan diharapkan tidak melebihi tarif kereta api.

WARTA KOTA, PALMERAH---- Uji coba trayek bus Jakarta-Surabaya melalui tol Trans Jawa akan dilakukan Kementerian Perhubungan sebelum dirilis pada 27 Mei 2019.

Sebagai tahap awal, ada tujuh operator yang akan bergabung dalam bus Trans Jawa.

"Kami pastikan akan launching pada 27 Mei, di mana pemesanan sudah bisa dilakukan pada masing-masing operator," kata Direktur Angkutan Jalan Dirtjen Perhubungan Darat Kemhub, Ahmad Yani, baru-baru ini.

Ahmad Yani mengatakan, operator yang bergabung di antaranya Rosalia Indah, Sinar Jaya, Harapan Jaya, dan Lorena.

Perhatikan Jadwal dan Rekayasa Sistem Satu Arah di Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Cipali

Menurut Ahmad Yani, kurang lebih terdapat 34 bus dari tujuh perusahaan otobus yang sudah terdaftar dalam trayek Jakarta-Surabaya.

Dan masih akan ditambah dari Damri yang menyiapkan lima unit bus.

Nantinya, konsep bus Trans Jawa ini akan mengantarkan penumpang dari Jakarta hingga Surabaya tanpa harus keluar dari jalan tol.

Kemhub berharap, penumpang yang berhenti selain ke Surabaya akan diturunkan di rest area, dan menyediakan bus pengumpan (feeder).

"Sementara ini kami meminta mereka untuk berhenti di rest area, nanti akan ada feeder dari perusahaan mereka di tempat pemberhentian tersebut," katanya.

IHSG Pada Akhir Pekan Ditutup Turun, Selama Sepekan IHSG Anjlok 6,16 Persen

Misalnya, kata Ahmad Yani, penumpang yang turun di Tegal, turun di rest area dan ada feeder untuk melanjutkan perjalanan ke Tegal.

Ahmad meminta supaya perusahaan otobus menghitung sendiri tarif yang dikenakan kepada penumpang, dan diharapkan tidak melebihi tarif kereta api.

Dia mengatakan, karena bus yang melalui Trans Jawa ini merupakan bus non ekonomi, maka pemerintah tak menetapkan harga.

"Selama tarifnya tidak melebihi tarif kereta, maka bisa bersaing," katanya.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved