Pilpres 2019
Kronologi Emak-emak Rekam dan Sebar Video Ancam Penggal Jokowi, Tak Tahu Ada Pria Masuk Frame
Hilary menjelaskan, video yang direkam ibunya viral pada Sabtu (11/5/2019) atau keesokan harinya, setelah ikut demo di Kantor Bawaslu pada Jumat.
Penulis: Muhammad Azzam |
HILARY Putri Armana (20), putri perekam dan penyebar video Hermawan Susanto yang ancam penggal Jokowi, menyebut ibunya tidak mengenal sosok pemuda yang ada di video tersebut.
"Ibu saya enggak kenal pemuda itu, namanya demo kan ramai orang ya. Ibu saya kenal tante Anna aja yang pakai kacamata, itu teman satu relawannnya," katanya, saat ditemui di rumahnya, Grand Residen City, Cluster Prapanca Dua, Blok B 11/21, RT 02 RW 14, Kelurahan Cijengkol, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Rabu (15/5/2019) sore.
Hilary menjelaskan, video yang direkam ibunya viral pada Sabtu (11/5/2019) atau keesokan harinya, setelah ikut demo di Kantor Bawaslu pada Jumat (10/5/2019).
• Amien Rais Nilai Wiranto Perlu Dibawa ke Mahkamah Internasional Gara-gara Hal Ini
"Jadi kondisi waktu itu ramai, semua pada teriak-teriak, namanya kan lagi demo. Jadi pas lagi rekam video, di belakang ada temannya yang teriak agar Indonesia menang, dapat pemimpin adil, jadi mama saya bantu jawab amin. Enggak tahu ada pemuda itu ikut-ikut gabung masuk frame di video itu," bebernya.
Ibunya sempat kaget videonya itu bisa viral dan menjadi masalah seperti ini. Sebab, ketika itu ibunya hanya merekam dan tidak tahu ada pemuda yang sedang berbicara bernada ancaman kepada Presiden.
"Ibu saya suka dokumentasi, suka selfie. Jadi pas demo di Bawaslu itu rekam video buat bukti kalau ikut demo," tuturnya.
• Amien Rais Ganti Istilah People Power dengan Gerakan Kedaulatan Rakyat, Takut Diciduk Polisi?
"Ibu saya enggak tahu ada ucapan ancaman dari pemuda itu, langsung kirim ke dua grup WA. Pas dicek enggak tahunya ada ucapan itu. "Sudah viral gitu, besoknya mau dihapus enggak bisa, sudah nyebar," sambungnya.
Hilary mengatakan, saat video itu menyebar ke media sosial seperti Facebook, ia juga tidak tahu. Bahkan, ibunya juga tidak megenal akun yang menyebarkan di Facebook itu.
"Hanya dikirim dua grup WA, satu grup itu isinya relawan 02 di Kecamatan Setu dan relawan 02 berbagai daerah. Enggak tahu bisa nyebar ke medsos lain. Mungkin ada orang di luar relawanan 02 yang nyamar masuk grup itu," jelasnya.
• Ini Hasil Penghitungan Suara Internal BPN Prabowo-Sandi, Ternyata Tak Sampai Menang 62 Persen
Ia menyebut sebelumnya ibu tidak pernah ikut organisasi masyarakat ataupun partai. Ibunya mulai aktif menjadi relawan 02 saat Pilpres 2019.
"Itu juga ibu saya relawan biasa, hanya saksi 02 saja. bukan kader partai atau simpatisan," terangnya.
"Waktu berangkat demo ke Bawaslu aja, ibu saya berangkat sendiri, sukarela aja, karena kan pendukung 02. Di sana baru ketemu sama temannya, Tante Anna itu," ucapnya.
• Prabowo Tulis Surat Wasiat Setelah Tolak Penghitungan Suara yang Dilakukan KPU, Apa Isinya?
Setelah ditangkap, lanjut Hilary, ibunya hanya berpesan kepada dirinya untuk menjaga adiknya yang masih SMP kelas 1.
"Enggak ada ngomong apa-apa. Cuma dari sebelum ditangkap sudah kasih tahu siap-siap ibu bakal ada yang bawa, jangan kaget atau sedih. Jaga rumah jaga adik, itu pesan ibu saya," paparnya.
Saat tahu videonya viral, ibu saya sempat menghapus video tersebut. Tetapi sudah tidak bisa dikarenakan sudah terlanjur tersebar di media sosial lain.
• Deja Vu Lagi, Prabowo Tolak Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2019, Sama Seperti Pilpres 2014