Tawuran Remaja Jelang Sahur di Wilayah Depok Masih Marak, Dalam Dua Hari 7 Remaja Alami Luka Bacok
"Para korban pas kejadian sedang nongkrong di jalan sambil menunggu waktu sahur jam setengah tiga, tiba-tiba pelaku menyerang mengunakan senjata tajam
Hadirnya Bulan Suci Ramadan tak menyurutkan niat para remaja di Kota Depok untuk berkeliaran dan mengganggu ketertiban umum pada malam dini hari, khususnya sebelum waktu sahur.
Kamis (9/5/2019) dini hari, misalnya. Sekelompok geng motor membacok anggota grup pemuda lain yang tengah berkeliaran sambil menunggu jam sahur di kawasan Kampung Lio, Kecamatan Cipayung, sekitar pukul 02.30 WIB.
Kapolsek Pancoran Mas, Komisaris Roni Agus Wowor, mengungkapkan, akibat peristiwa itu lima pemuda menderita luka bacok dan dilarikan ke rumah sakit. Kelimanya adalah HA (15), MI (17), AF (18), serta Sopian (22) dan Dicky (22).
"Kelima korban sudah dirawat di RS Citama, Pabuaran, Kabupaten Bogor untuk mendapatkan perawatan medis," kata Komisaris Roni Wowor, Kamis (9/5/2019) kepada Wartakotalive.com.
Dikatakan Roni, para korban rata-rata mengalami luka cukup parah akibat terkena sabetan benda tajam seperti celurit, parang, dan lain-lain.
"Para korban pas kejadian sedang nongkrong di jalan sambil menunggu waktu sahur jam setengah tiga, tiba-tiba pelaku menyerang mengunakan senjata tajam," jelas Roni.
Setelah kelompok geng motor itu menyerang secara membabi buta, mereka langsung kabur meninggalkan kelima bocah dalam kondisi terkapar bersimbah darah. Warga yang melihatnya langsung menolong dengan melarikan ke rumah sakit.
Hingga kini, jajaran Reskrim Polresta Depok dan Polsek Pancoran Mas masih memburu para pelaku pembacokan.
Tiga lokasi lainnya
Sebelumnya, pada Selasa (7/5/2019) dini hari, tawuran juga terjadi di tiga lokasi berbeda. Antara lain di kawasan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos; Cagar Alam, Kecamatan Pancoran Mas, dan Lapangan Ikares, Pancoran Mas.
Atas kejadian itu, dua orang mengalami luka cukup parah. Salah satu korbannya seorang remaja perempuan.
Di Leuwinanggung, tawuran melibatkan puluhan remaja dari dua kelompok berbeda yang saling mempersenjatai diri dengan senjata tajam, bambu hingga batu. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa akibat kejadian itu.
Di Cagar Alam, titik tawuran lainnya, seorang pemuda bernama Rafael sampai kehilangan jari tangan akibat terkena ayunan celurit.
Sedangkan di Lapangan Ikares, seorang remaja perempuan menderita luka bacok.
Namun, saat hendak dibawa ke rumah sakit dan diminta membuat laporan, perempuan itu memilih kabur bersama teman-temannya.
Perwira Humas Polresta Depok, Iptu Made, menyampaikan, pihaknya telah menciduk anggota geng motor yang membacok jari pemuda bernama Rafael di kawasan Cagar Alam.
Pelakunya merupakan seorang remaja berinisial BS (18) yang masih berstatus pelajar di salah satu sekolah di Depok. Bocah ingusan itu dibekuk anggota gabungan buser Polresta Depok dan Polsek Pancoranmas di wilayah Kelurahan Cipayung, Pancoran Mas.
Dia menjelaskan, sebelum kejadian, Rafael dan temannya bernama Safi sedang asik nongkrong di Kampung Lio saat kelompok remaja yang berkonvoi sepeda motor datang menghampiri.
"Kelompok pelaku turun dari motor dengan membawa celurit, teman-teman korban kabur tapi satu orang berna Safi tertangkap," jelasnya.
Melihat temannya tertangkap, korban Rafael membatu melerai dan melemparkan balok. Akan tetapi justru dia yang menjadi sasaran kelompok pelaku dan terkena sabetan celurit hingga jarinya terputus.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Selain itu polisi juga mengamankan celurit yang diduga digunakan pelaku berikut sepeda motor.