Direktur Utama PT BBJ: investasi Dilakukan saat Mengenal Benar Instrumen yang Akan Dituju

Investasi tidak hanya soal mahir dalam teori tapi juga praktik yang didapat lewat pengalaman.

Informasi yang dia dapat mengenai valas berasal dari jaringan televisi luar negeri.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX), Stephanus Paulus Lumintang, menyatakan, investasi dilakukan ketika kita mengenal benar instrumen mana yang akan dituju.

Berjibaku di sektor investasi berjangka, Paulus menganggap investasi tidak hanya soal mahir dalam teori tapi juga praktik yang didapat lewat pengalaman.

Paulus memulai investasi ketika ia sudah pindah ke Jakarta dari kampungnya Manado.

• BPKP Telah Melakukan Verifikasi Dana Talangan Jalan Tol

Pada tahun 1994, dia bekerja di sektor perbankan yakni Bank Pelita dengan mengikuti program management development programme.

Program itu menjadi jalur cepat untuk naik jabatan sebagai manager.

Saat itu Paulus mendapatkan gaji Rp 750.000 per bulan.

Sebagai perantau pria yang memperoleh gelar sarjana ekonomi dari Universitas Klabat Manado ini tidak muluk-muluk menjalani hidup di Jakarta.

Dia numpang tinggal di salah satu rumah sanak keluarganya.

• Perlambatan Ekonomi Dunia, Bisnis Kasino di Macau Terpuruk Dalam Kurun Waktu 3 Tahun

Sehari-hari Paulus muda memilih transportasi umum untuk menghemat pengeluaran.

Paulus mengaku sekitar 70 persen pendapatannya disisihkan dan menukarnya ke dollar Amerika Serikat (AS).

Investasi valuta asing (valas) dollar AS menjadi instrumen investasi pertama pria kelahiran Manado tahun 1971 tersebut.

Adapun rupiah hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Paulus.

"Simpan rupiah cuma buat ongkos angkot dan makan, saya tidak tabung rupiah," kata Paulus saat ditemui Kontan.co.id baru-baru ini.

• Soal Transaksi Keuangan, OJK Sarankan ke Perusahaan Fintech Juga Melapor ke PPTAK