Prabowo Bersama Sandiaga Kembali Menegaskan Kemenangan dalam Pilpres 2019 dengan Ungkap Data C1
Deklarasi yang dilakukan bersama pasangannya Sandiaga Salahuddin Uno itu didasarkan pada ratusan ribu data C1.
Usai mendeklarasikan kemenangannya sesaat hitung cepat berakhir pada Rabu (17/4/2019) petang, Calon presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto kembali menyampaikan kemenangannya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Deklarasi yang dilakukan bersama pasangannya Sandiaga Salahuddin Uno itu didasarkan pada ratusan ribu data C1, yang diterima Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dari kader partai koalisi dan relawan dari sejumlah wilayah di Nusantara hingga Kamis (18/4/2019).
"Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Pada hari ini, saya Prabowo Subianto menyatakan, saya dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2019-2024," ujar Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (18/4/2019) petang.

Dalam rekapitulasi data C1 yang diterimanya, Prabowo Subianto mengungkapkan kemenangannya mencapai sebesar 62 persen, berbanding terbalik dengan pasangan calon nomor urut 1, Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang mendapatkan perolehan suara sebesar 38 persen.
Menurutnya, kemenangan tersebut harus segera disampaikan guna menangkal upaya kecurangan serta penggiringan opini lewat berbagai lembaga survei, yang berlangsung sejak kemarin.
"Telah terjadi usaha-usaha dengan berbagai ragam kecurangan yang terus terjadi di desa, kecamatan, dan kota seluruh Indonesia," ujar Prabowo.
"Kami mohon, janganlah kemenangan yang kita peroleh menjadikan kita jumawa dan sikap lain yang berlebihan. Inilah saat tepat bagi kita semua anak bangsa pererat tali persaudaraan kita,".
Menang di 500.000 TPS
Berbeda dengan kubu pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin yang unggul dalam hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, Prabowo menyebut kemenangan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 justru didasarkan pada hitung nyata atau real count dari bukti C1 yang dikirimkan para pendukungnya.
"Kami telah mengumpulkan data dari seluruh provinsi. Sudah 60 persen dari seluruh TPS, sekitar hampir 500.000 TPS, hasilnya menegaskan kemenangan Prabowo-Sandiaga," ujar Andre Rosiade, juru bicara BPN.
Tidak hanya berhenti pada setengah juta data tersebut, pihaknya masih terus bekerja untuk menghimpun data seluruh Nusantara.

Sehingga, menurutnya, kemenangan Prabowo-Sandi lebih nyata dibandingkan dengan quick count lembaga survei, yang hanya mengambil sampel sebanyak 2.000 TPS.
"Data C1 lainnya masih dicoba dikumpulkan. Tapi yang pasti dari data yang ada saat ini saja sudah menegaskan kemenangan kami, data kami lebih banyak dari data yang digunakan lembaga-lembaga survei," jelasnya.
Bersamaan dengan hal tersebut, BPN katanya tengah mengumpulkan bukti pelanggaran Pemilu Serentak 2019, baik Pilpres maupun Pileg.
Dirinya menyebut pelanggaran myang dilakukan pihak tertentu tersebut merupakan tindak pidana serius, seperti kesalahan data dalam daftar pemilih tetap (DPT).
"Data dari parpol koalisi menyebutkan jumlah data di TPS banyak masalah yang ditemukan, jumlah pemilih yang menggunakan hak suara berbeda."
"Saat ini, pengumpulan data pelanggaran masih dilakukan, nantinya akan diputuskan langkah selanjutnya terkait temuan pelanggaran-pelanggaran tersebut," jelasnya.