Pemilu 2019
Ratna Sarumpaet: Kamu Pilih Siapa? Hati-hati Memilih Lho
TERDAKWA kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang masih mendekam di Rutan Polda Metro Jaya, memberikan hak suaranya pada Pemilu 2019.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
TERDAKWA kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang masih mendekam di Rutan Polda Metro Jaya, memberikan hak suaranya pada Pemilu 2019.
Ratna Sarumpaet mencoblos di TPS yang disiapkan di Rutan Polda Metro Jaya, Rabu (17/4/2019).
Ratna Sarumpaet berharap semua pihak mau menerima dengan lapang dada apa pun hasil Pemilu 2019 kali ini.
• Ganjal ATM Pakai Tusuk Gigi, Pembobol Rekening Nasabah Gasak Rp 25 Juta Sekali Beraksi
"Saya harap semua baik-baik, semua damai. Apa pun hasilnya kita harus terima dengan baik," kata Ratna Sarumpaet seusai memberikan hak suaranya sambil dikawal petugas, Rabu.
Ia mengenakan baju tahanan warna oranye seperti tahanan lain saat memberikan hak suaranya.
Saat ditanya presiden pilihannya, Ratna Sarumpaet memilih merahasiakannya.
• Menculik Anak untuk Diajak Mengemis, Kejiwaan Nenek Ini Bakal Diperiksa
"Enggak boleh dong, rahasia dong," ujar Ratna Sarumpaet.
Setelah mencoblos, Ratna Sarumpaet menunjukkan satu jari kelingkingnya yang sudah tercelup tinta.
"Kamu pilih siapa? Hati-hati memilih lho," kelakar Ratna Sarumpaet ke para petugas KPPS dan wartawan.
• Saat Salat di Dalam Kakbah, Jokowi Sempat Gamang Harus Menghadap ke Arah Mana
Sebanyak 538 tahanan yang mendekam di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya telah terverifikasi dan terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dikeluarkan KPU.
Mereka memiliki hak memberikan suaranya atau melakukan pemungutan suara pada pelaksanaan Pemilu Rabu ini.
Untuk itu, Polda Metro Jaya telah menyiapkan dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) bagi para tahanan di Rutan Polda Metro Jaya yang hendak memberikan suaranya.
• Ditanya Apa Cita-citanya oleh Anies Baswedan, Bocah Kepulauan Seribu: Mau Jadi Jokowi!
Hal itu dikatakan Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jaya AKBP Barnabas, Selasa (16/4/2019).
"Ada 538 tahanan yang sudah terverifikasi oleh KPU, dan terdaftar dalam DPT, di dua TPS yang ada di Polda Metro Jaya. Mereka berhak memberikan hak suaranya Rabu 17 April," kata Barnabas.
Menurut Barnabas, awalnya jumlah tahanan yang terdata di rumah tahanan Polda Metro Jaya lebih banyak dari yang terdaftar dalam DPT saat ini.
• Besok Prabowo akan Naik Kuda ke TPS, Fadli Zon Pengin Ikut-ikutan Juga
Namun, sebagian besar mereka sudah dipindahkan ke lapas atau rutan lainnya. Pemindahan itu, kata dia, juga sudah dilaporkan ke KPU.
"Sebab, tahanan titipan dan tahanan kota, keluar masuk di rutan kami, mobilitasnya tinggi sekali. Nah, itu sudah kita data dari awal sejak bulan lalu," paparnya.
"Berapa yang sudah pindah ke lapas, berapa yang pindah ke rutan lainnya. Semua kita koordinasikan terus dengan KPU. Nah, sekarang ada 538 tahanan yang terdata masuk di DPT," sambung Barnabas.
• Hasil Hitung Cepat Baru Boleh Dipublikasikan Mulai Pukul 15.00, Ini Daftar 40 Lembaga Survei Resmi
Ia menjelaskan, dua TPS di mana para tahanan akan mencoblos, dibuat di dekat Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan di samping Gedung Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.
Kedua TPS itu, katanya, dijaga oleh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS seperti TPS lain.
"Serta waktu pemungutan suara dan semua prosesnya sama dengan TPS lain. Hanya saja kita menjaga lebih ketat tahanan saat mereka memberikan hak suaranya," terang Barnabas.
• Penculik Anak di Bekasi Gunting Rambut Korban, Sang Ibu Janji Tak Bakal Ngekos Lagi
Menurut Barnabas, kedua TPS masuk dalam wilayah Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Sehingga hasil penghitungan suara di dua TPS itu nanti kita serahkan ke kelurahan setempat," ucapnya.
Sebelumnya, Ratna Sarumpaet meminta maaf kepada dua saksi dari pihak demonstran yang dihadirkan pada persidangannya.
• Bawaslu Ciduk Pria di Depan Rumah M Taufik, Hukuman Ini Menanti Jika Terbukti Lakukan Politik Uang
Dua saksi pendemo tersebut adalah Harjono dan Chairulah. Keduanya mengaku sempat melakukan aksi solidaritas untuk mengecam penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.
Ratna Sarumpaet minta maaf membuat para aktivis kecewa, setelah membuat kebohongan soal penganiayaan dirinya.
"Saya meminta maaf ke kalian. Aku membuat kalian kecewa, kakak memang bohong," tutur Ratna Sarumpaet di Ruang Sidang Kartika Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Kamis (11/4/2019).
• Besok Diliburkan, Ini Jadwal Pelayanan Penerbitan SIM pada 18-20 April 2019
Ratna Sarumpaet mengaku akan tetap menjadi aktivis. Menurutnya, aktivis tidak akan melakukan korupsi hingga suap.
"Kakak memohon maaf soal itu, dan mudah-mudahan sampai akhir hidup saya, saya akan tetap menjadi aktivis. Karena, aktivis tidak mungkin korupsi, tidak mungkin kena suap, maaf sekali lagi," papar Ratna Sarumpaet.
Sebelumnya, Ratna Sarumpaet berterima kasih kepada penyanyi Teuku Adifitrian alias Tompi.
• Ini yang Bakal Dilakukan Jokowi Setelah Mencoblos
Ratna Sarumpaet berterima kasih kepada Tompi karena membuat dirinya meminta maaf lebih cepat terkait kebohongannya.
"Saya sih orang yang juga secara personal berterima kasih karena dia (Tompi) menolong saya lebih cepat minta maaf," ujar Ratna Sarumpaet sebelum masuk ruang Sidang Kartika, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Kamis (11/4/2019).
Dirinya juga tidak mempermasalahkan ketidakhadiran Tompi sebagai saksi dalam persidangan dirinya. Sedianya, Tompi dihadirkan sebagai saksi bersama Rocky Gerung.
• Mereka Rela Pulang Kampung Daripada Kehilangan Hak Suara
Ratna Sarumpaet menduga pemanggilan Tompi karena mengungkap kebohongan mengenai penganiayaan.
"Mungkin karena beliau yang tahu pertama kali bukan penganiayaan," kata Ratna Sarumpaet.
Meski begitu, Ratna Sarumpaet menilai pemanggilan Tompi tidak terkait persidangan kali ini.
"Kalau saya sih dari konteks pasal yang disangkakan, enggak (terkait) sebenernya, enggak," ucap Ratna Sarumpaet. (*)