Pilpres 2019
Beda Sikap Ahok BTP dan Prabowo Ketika Hasil Quick Count Lembaga Resmi Tunjukkan Lawan Unggul
Beda Sikap Ahok BTP dan Prabowo Ketika Hasil Quick Count Lembaga Resmi Tunjukkan Lawan Unggul
"Tidak apa-apa, Tuhan kasih kekuasaan, Tuhan pula yang ambil. Tuhan tahu yang terbaik," ungkap Ahok.
• Video : Begini Lho Cara Litbang Kompas Hitung Cepat Pemilu Serentak
• Gubernur Kaget, Tingkat Partisipasi Pemilih di Banten Meningkat
• Jan Oblak Perpanjang Kontrak Hingga 2023
Harus Bangga
Sementara itu, Pengamat Politik Burhanudi Muhtadi, mengatakan bahwa rakyat Indonesia harus bangga dengan sikap elit di Indonesia.
Burhanudin mengungkapkan hal ini dalam acara TV One Presiden Pilihan Rakyat yang masih berlangsung sampai kini.
Menurut Burhanudin, para elit di Indonesia tidak memiliki sikap seperti di Thailand dan Mesin.
Burhanudi menghitung bahwa di Thailand terjadi 36 kali kudeta militer karena terjadi political deadlock.
Sedangkan di Mesir juga pernah terjadi kudeta militar akibat distribusi kekuasaan yang tidak pas.
• Nicholas Saputra Catatkan Sejarahnya Sendiri, Unggah Foto Diri di Akun Media Sosial Saat Pemilu
• 27.000 Lebih Warga Berwisata ke Ancol Usai Mencobos
• Video : Begini Lho Cara Litbang Kompas Hitung Cepat Pemilu Serentak
Sementara di Indonesia, kudeta militer tak pernah terjadi.
Burhanudi beranggapan bahwa elit politik di Indonesia benar-benar memandang bahwa 'democracy is a game'.
Berikutnya, kata Burhanuddin, bangsa Indonesia juga mesti berbangga karena Pilpres di Indonesia sangatlah besar pemilihnya bahkan petugasnya.
Petugas di Pemilu 2019 saja ada 7,9 juta. "Itu lebih besar dari jumlah warga negara singapura dan New Zealand," ujar Burhanuddin.
Belum lagi Pilpres di Indonesia dilakukan dalam 1 hari, berbeda dengan India yang sampai 7 pekan.
Oleh karena itulah bangsa Indonesia harus bangga dengan cara negara ini menyelenggarakan pemilu dan sikap para elitnya.