Pilpres 2019
Ini Kritikan Lengkap SBY Soal Kampanye Akbar Prabowo Subianto: Pemimpin yang Rapuh
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY kritisi cara kampanye akbar Prabowo Subianto karena SBY nilai kampanye akbar tak lazim.
SIMAK, begini kritikan lengkap SBY soal Prabowo Subianto yang melakukan kampanye akbar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY kritisi cara kampanye akbar Prabowo Subianto karena SBY nilai kampanye akbar Prabowo Subianto tak lazim.
Bahkan, SBY menilai Prabowo Subianto pemimpin yang rapuh hingga SBY sebut Prabowo tak penuhi syarat jadi pemimpin bangsa.
WartaKotaLive melansir TribunJatim, meski sudah mengurangi aktivitasnya di dunia politik, bukan berarti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak mengikuti perkembangan politik tanah air sama sekali.
• Diluncurkan di Negeri Ginseng, Ini Berbagai Keunggulan Galaxy S10 5G, Spesifikasi, hingga Harganya
• TERUNGKAP: Aa Gym Nyatakan Kagum Kampanye Akbar Prabowo-Sandi, Tunjukkan Foto Sangat Menyentuh
• Delapan Perempuan yang Hadir di Pesta Ulang Tahun Seungri di Palawan Filipina Diselidiki Polisi
Hal itu dibuktikan SBY dari sejumlah pandangan yang dilontarkannya terkait kondisi politik di Indonesia.
Termasuk kritik yang dilontarkannya kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan keberatannya soal format kampanye akbar pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hari ini.
SBY beranggapan kalau set up acara, rundown acara hingga tampilan fisik kampanye tidak menunjukkan kampanye nasional yang inklusif, melainkan terkesan eksklusif.
"Menurut saya, apa yang akan dilakukan dalam kampanye akbar di GBK tersebut tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Minggu, (7/4/2019) .
SBY juga berpendapat pelaksanaan kampanye pemilu nasional sepatutnya melingkupi seluruh pihak.
Artinya, tidak memunculkan satu identitas tertentu.
"'Pemilihan Presiden yang segera akan dilakukan ini adalah untuk memilih pemimpin bangsa, pemimpin rakyat, pemimpin kita semua. Karenanya, sejak awal "set up"nya harus benar. Mindset kita haruslah tetap "Semua Untuk Semua" , atau "All For All"," kata Presiden ke-6 RI tersebut.
• Angela Gilsha Akui Pergi Berlibur Berdua dengan Dylan Carr ke Curug
• Mau dapat Emas dengan Gampang? Ini Cara yang Dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang
• Prabowo: Republik Apa 73 Tahun Merdeka Rakyatnya Gantung Diri Tidak Bisa Kasih Makan Anak-anaknya?
Kepada Paslon nomor urut 02 dan juga paslon nomor urut 01, SBY mengimbau agar memerhatikan hal tersebut.
Karena menurutnya, calon pemimpin yang cara berpikir dan tekadnya untuk menjadi pemimpin bagi semua ialah pemimpin yang layak dipilih dan akan kokoh dalam menajalankan tugasnya.
"Sebaliknya, pemimpin yang mengedepankan identitas atau gemar menghadapkan identitas yang satu dengan yang lain, atau yang menarik garis tebal "kawan dan lawan" untuk rakyatnya sendiri, hampir pasti akan menjadi pemimpin yang rapuh. Bahkan sejak awal sebenarnya dia tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin bangsa," ungkapnya.