Tujuh Kilo Cacing Tanah Bisa Urai Sampah Jadi Kompos Hampir 1 Kuintal
Dari proses pengolahan menggunakan sebanyak tujuh kilogram cacing tanah itu, dapat menghasilkan sekitar 96,6 kilogram kompos.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Ahmad Sabran
Dalam upaya mengurai sampah organik agar sampah-sampah organik yang ada berkurang, Sudin Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Utara memanfaatkan cacing tanah.
Pengunaan cacing tanah untuk mengurai sampah organik ini mampu mengurai satu kilogram sampah organik menjadi kompos dalam waktu sekitar satu bulan.
Kepala Sudin LH Jakarta Utara, Slamet Riyadi mengatakan, uji coba mengurangi sampah organik memanfaatkan cacing tanah sudah dimulai sejak dua tahun lalu.
• VIDEO: Megawati Soekarnoputri Cerita Hampir Masuk Partai Golkar
"Sebenarnya ini sudah kita terapkan sebelumnya, salah satunya kita juga sudah coba kembangkan di masyarakat. Seperti di RW 05 Rawa Badak Selatan dan sejumlah sekolah," kata Slamet, Rabu (3/4/2019).
Menurut Slamet, penguraian sampah organik dengan media cacing tanah memang perlu proses tahapan. Diantaranya fermentasi sampah organik yang di lacak selama satu hari agar memudahkan penguraian.
Setelah dilakukan fermentasi makan selanjutnya akan dicampur dengan air limbah jamur yang ditempatkan dalam suatu wadah setinggi 15 centimeter.
• VIDEO: Seorang Pengendara Mobil Tewas Tertimpa Pohon di Duren Sawit
"Selanjutnya baru ditaburi cacing seberat sekitar 250 gram," ujarnya.
Dari proses pengolahan menggunakan sebanyak tujuh kilogram cacing tanah itu, dapat menghasilkan sekitar 96,6 kilogram kompos.
Bahkan selamaa ini produk kompos tersebut baru dimanfaatkan sendiri dan belum dijual bebas. Sehingga tentu pemanfaatkan cacing tanah ini memiliki segi ekonomis yang diharapkan dapat diterapkan dibeberapa lokasi.
• VIDEO: Tina Toon Jadi Tidak Punya Ambisi, Semua Jalan Tuhan dan Gerakan Hati
"Selain kompos, potensi ekonominya bisa mengembangbiakkan cacing. Selain laku dibeli pemancing, cacing tanah juga bahan baku kosmetik," ucapnya. (JOS)