Perawat di Cikarang Tewas Setelah Suntikkan Cairan Penenang Sisa Operasi Pasien ke Kakinya Sendiri

"Ini bisa membuat untuk tenang, obat penenang ini digunakan untuk orang yang operasi anastesi untuk melemahkan otot dan membuat tenang," ujar Elman

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ahmad Sabran
Wartakotalive.com/Mohammad Azzam
Agung Nugraha (21) perawat di Rumah Sakit Adam Thalib, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, ditemukan tewas di ruang istirahat rumah sakit, Selasa (26/3/2019) pukul 04.00 WIB. Ditemukan tiga buah jarum suntik, tiga saset alkohol jenis Swabs, 2 ampul Midazolom Midanes 5 mg, 1 plakon atsu water berisi 25 ml, dan 1 plabot otsu Nacl 10 ml di sekitar lokasi. 

Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Cikarang Barat, Iptu Elman menyebut seorang perawat yang tewas menyuntikan diri menggunakan cairan obat penenang untuk operasi.

Keterangan itu didapat saat dirinya menayakan kandungan cairan itu ke pihak rumah sakit maupun tim dokter.

"Ini bisa membuat untuk tenang, obat penenang ini digunakan untuk orang yang operasi anastesi untuk melemahkan otot dan membuat tenang," ujar Elman saat dihubungi Wartakota, Kamis (28/3/2019).

Elman menjelaskan perawat yang tewas itu mendapatkan cairan tersebut dari sisa pasien yang habis melakukan operasi.

VIDEO: Komplotan Penipu Undian Abal-abal Diciduk Polres Tangerang Selatan, Korban Rugi Belasan Juta

VIDEO: Ketua KSPSI Kota Kabupaten Bekasi Wajibkan Anggotanya Pilih Caleg dari Kalangan Buruh

VIDEO: Ivan Gunawan Minta Kematian Asistennya Tidak Dibesar-besarkan Karena Bukan Artis

"Korban pakai sisa obat yang habis digunakan kepada pasien. Dugaan korban sering suntikan cairan obat sisa pasien itu ke tubuhnya," jelasnya.

Adapun jenis cairan yaitu Dihydrogenum Citrate dan Roccumunium Bromide, obat ini untuk melemaskan otot.

Dugaan korban sering menyuntikkan cairan obat itu ke tubuh, kata Elman, dilihat dari banyak bekasi suntikan disejumlah bagian tubuh.

"Ditemukan di badan korban ada bekas luka suntikan, ditangan kiri dan kanan. Ada juga di kaki. Tapi saat kejadian kuat dugaan korban suntikkan di kakinya karena mengeluarkan darah ada bekas darah kering," kata Elman.

Ia menjelaskan saat kejadian ada dua jarum yang diduga digunakan korban untuk menyintikan cairan itu ke tubuhnya.

"Olehkarenanya kita kesulitan memastikan semua itu karena pihak keluarga nolak di otopsi. Itu kan banyak sekali bekas suntikan, tapi kita sulit sebut ini sering atau tidak," ucapnya.

Elman menerangkan berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, korban mendapatkan cairan obat itu secara diam-diam. Pasalnya, jika selesai operasi sisa cairan itu disimpan di ruang istirahat pasien sebelum diambil petugas lain.

VIDEO: Waspada Penyakit Kutil Kelamin Bisa Berujung Kanker Serviks

VIDEO: Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan Cek Lokasi Dugaan Pelaku di Bekasi

Penjelasan Video Viral Polisi Bersitegang dengan Warga di Kelapa Gading dan Pukul Perekam Video

"Hipotesa sementara korban ini kecanduan obat penenang itu. Banyak bekas suntikan, kemungkinan saat kejadian itu suntik di kaki karena cari nadi di tangan tidak ketemu ya itu karena sudah terlalu sering," katanya.

Adapun tindak lanjut kasus ini, kata Elman, pihaknya bakal menelusurin unsur kelaialan pihak rumah sakit dalam mengawasi sisa cairan obat berbahaya tersebut.

"Ini masih kita dalami, ini lagi kita BAP orang orang yang berhubungan dengan farmasi nanti kepala pengawas perawat juga, dokternya, dan termasuk pemilik rumah sakitnya," ucapnya.

"Kita ingin tahu alur bagaimana proses obat bekas pasien itu dibuang atau dimusnahkan kemana, kenapa bisa sebebas ini, nanti itu yang kita dalami," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved