Dirut Garuda Indonesia Bantah Ditekan Luhut untuk Turunkan Harga Tiket Pesawat

Semalam pertemuan dengan Pak Menko Maritim dan Pak Menhub hanya diskusi tentang industri, memang ada himbauan untuk menurunkan harga tiket

Istimewa
LIVERY design decal branding Mitsubishi Xpander di pesawat Garuda Indonesia. Tulisan Xpander resmi terpasang dan terbang di badan pesawat B737- 800 NG dengan nomor registrasi PK-GNU. 

Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara angkat bicara ikhwal pertemuannya dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa (26/3/2019) malam.

Ia mengakui memang ada permintaan untuk menurunkan harga tiket oleh pemerintah, namun hal itu dibantah sebagai bentuk paksaan.

"Semalam pertemuan dengan Pak Menko Maritim dan Pak Menhub hanya diskusi tentang industri, memang ada himbauan untuk menurunkan harga tiket," ujarnya dalam pesan singkat, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

"Namun semuanya diserahkan kepada korporasi, karena memang itu ranah korporasi. Tidak ada sama sekali pemaksaan," sambung dia seperti dikutip Kompas.com.

Dinilai Masih Mahal, Luhut Ultimatum Maskapai Turunkan harga Tiket Pesawat Per 1 April 2019

Harga Tiket Pesawat Garuda, Citilink, dan Sriwijaya Air-NAM Air Turun 20 Persen

Sebelumnya, Luhut sangat menyayangkan harga tiket pesawat yang tidak kunjung turun meski pemerintah kerap memintanya.

Hal itu terungkap setelah notulen rapat di Kemenko Kemaritiman tersebar. Rapat itu antara Menko Kemaritiman, Kementerian Perbuhungan, dan pemangku kepentingan dilakukan pada Senin (25/3/2019).

Luhut lantas meminta Garuda Indonesia sebagai leading maskapai nasional agar segera menurunkan harga tiket.

Karena mahalnya harga tiket berdampak kepada sektor pariwisata Ia pun memberi ultimatum kepada maskapai agar penurunan tiket pesawat di semua rute terhitung pada awal April 2019.

Menurut Catatan Warta Kota, Garuda Indonesia Group pernah menurunkan harga tiket di seluruh rute penerbangan sebesar 20 persen mulai Kamis (14/2/2019).

Turunnya harga tiket Garuda Indonesia Group ini meliputi maskapai Garuda Indonesia sebagai penerbangan full service serta lini Low Cost Carrier (LCC), yakni Citilink Indonesia serta Sriwijaya Air-NAM Air.

UPDATE Kasus Vanessa Angel di Surabaya, Pernah Minta Muncikari Naikkan Tarif Kecannya

Sandi Janji Izinkan Kembali Penggunaan Cantrang Jika Menang Pilpres, Menteri Susi Bilang Kasihan

Ari Askhara ketika itu mengatakan, penurunan tarif tiket pesawat ini merupakan tindak lanjut dari inisiasi awal Indonesia National Air Carrier Association (INACA) yang sebelumnya baru berlaku di beberapa rute penerbangan.

"Hal tersebut sejalan dengan aspirasi masyarakat dan sejumlah asosiasi industri nasional serta arahan Bapak Presiden RI mengenai penurunan tarif tiket penerbangan dalam mendukung upaya peningkatan sektor perekonomian nasional khususnya untuk menunjang pertumbuhan sektor pariwisata, UMKM, hingga industri nasional lainnya, mengingat layanan transportasi udara memegang peranan penting dalam menunjang pertumbuhan perekonomian," ujar Ari dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Ari menambahkan, keputusan ini diambil sejalan dengan sinergi positif seluruh sektor penunjang layanan penerbangan dalam memastikan tata kelola industri penerbangan yang tepat guna, baik dari aspek aksesibilitas masyarakat terhadap layanan transportasi udara serta business sustainability maskapai penerbangan di Indonesia.

Penurunan tarif tiket penerbangan ini diharapkan akses masyarakat terhadap layanan transportasi udara dapat semakin terbuka luas.

Sehingga Garuda Indonesia Group dapat mengakomodir aspirasi masyarakat dalam memberikan pelayanan berkualitas yang dapat menjangkau seluruh elemen masyarakat.

"Penurunan harga tiket tersebut kami pastikan akan menjadi komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia Group dalam memberikan layanan penerbangan yang berkualitas dengan tarif tiket penerbangan yang kompetitif," kata Ari

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved