Berita Video
VIDEO: Pilot Project Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di TPST Bantargebang Resmi Beroperasi
Ia menambahkan langkah ini sebagai percepatan perwujudan penerapan PLTSa yang ada di Kota atau Kabupaten.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ahmad Sabran
Pilot Project Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi sah diresmikan, pada Senin (25/3/2019).
Peresmian itu dilakukan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi ( Menristekdikti), Mohamad Nasir, maupun perwakilan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Provinsi dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pilot Project ini dikerjakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Peresmian ditandai dengan penekanan sirena tanda pilot project diresmikan.
• VIDEO: PNS Kota Tangerang Dilarang Bawa Mobil dan Motor Pribadi Selama MTQ Banten
Setelah ini penandatanganan prasasti 'Pilot Project Pengelolaan Sampah Proses Termal/ PLTSa Bantargebang.
Mohammad Nasir mengatakan, dengan diresmikannya PLTSa Bantargebang ini diharapkan mampu menjadi sebuah percontohan bagi kota-kota lain. Di mana, kapasitas pengolahan sampah PLTSa sendiri mencapai 100 ton per hari mampu menghasilkan listrik sebagai bonus sebanyak 700 kilowatt hour.
"Ini jalan pintas kita dalam melakukan kajian pengolahan sampah di Indonesia. Di Bantargebang ini jadi pilot project nya," ucapnya.
Ia menambahkan langkah ini sebagai percepatan perwujudan penerapan PLTSa yang ada di Kota atau Kabupaten.
"Sampah ini menjadi persoalan yang harus segera ditangani. Pilot project PLTSa Bantargebang ini diharapkan dapat meminimalisir persoalan sampah di setiap-setiap daerah," jelasnya.
Sementara Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengataman pilot project ini bisa menjadi model percontohan bagi daerah-daerah lain dalam mengelola sampah. Terlebih alat dan para pekerja yang terlibat melibatkan anak bangsa.
• VIDEO: Ada 190 PNS Tangerang yang Bolos Terancam Dipecat
"Jangan terlalu habiskan energi untuk hina saling fitnah. Lebih baik habiskan energi untuk buat seperti ini, pikirkan tumpukan sampah yang terus bertambah," tegas Luhut.
Ia menambahkan jangan sampai kemajuan yang ada pada DKI Jakarta dirusak dengan tumpukan sampah yang tidak bisa diatasi.
"Kita cantik-cantik, bagus-bagus didepan. Maju ada MRT. Tapi belakangnya sampah, apalagi 2021 TPST Bantargebang sudah tidak menampung sampah. Tidak perlu banyak omong ayo jalan musnahkan sampah-sampah ini," jelasnya.
Sementara Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yusmada Faizal menjelaskan umur TPST Bantargebang hanya hingga 2021. Untuk itu pilot project ini sangat diperlukan dan benar dilanjutkan secara serius.
• VIDEO: MRT Diresmikan Jokowi, Andien Aisyah Minta Warga Menjaga Sebagai Aset Bersama
"Keberhasilan mengelola sampah ini sangat diperlukan agar umur TPST Bantargebang lebih lama. PLTSa juga berguna bagi daerah lain," ujarnya.