Pilpres 2019
Kampanye Bernuansa SARA di Tangerang Selatan Langsung Dicopot Bawaslu
Dalam baliho berukuran sekira 2 x 4 meter, tertulis nama Prabowo Subianto, orangtuanya, juga saudaranya beserta agamanya.
Penulis: Zaki Ari Setiawan |
Kampanye bernuansa ujaran kebencian yang bernuansa Suku, Agama, Ras, Antargolongan (SARA), yang bergambar Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 beredar di wilayah Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan.
Dalam baliho berukuran kurang lebih 2 x 4 meter, tertulis nama Prabowo Subianto, orangtuanya, juga saudaranya beserta agamanya.
Komisioner Bawaslu Tangerang Selatan (Tangsel) Bidang Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Slamet Santosa menerangkan baliho tersebut sudah ditertibkan.
"Sudah dicopot, kemarin," kata Slamet kepada Warta Kota, Jumat (22/3/2019).
Baliho itu diketahui Bawaslu Tangsel setelah mendapat laporan dari Panwascam setempat.

Dijelaskan Slamet Santosa, Alat Peraga Kampanye (APK) yang dianggap melanggar dikenakan sanksi berupa penertiban.
"APK yang melanggar ditertibkan dengan diturunkan," ujarnya.
Selain baliho Capres Nomor Urut 02, di sampingnya juga terpampang baliho Capres Nomor Urut 01 yang berisikan poin "Fitnah-Benar".
Pada bagian pojok kedua baliho itu, terdapat tulisan Relawan Sayang Banten.
"Pemasanganya tidak jelas. Belum kita ketahui legalitasnya sebagai relawan," ujar Slamet.
• Foto Viral, Bungkusan Bergambar Prabowo-Sandi Berisi Uang Rp 200.000, BPN: Tak Ada Uang!
• SOSOK VIRAL: Cahyani Desi Disebut Mirip Penyanyi Syahrini, Begini Nasibnya Sebagai Penjual Jamu
• Sandiaga Uno Titip OK OCE ke Caleg DPRD DKI Dari Partai Gerindra
Tersebar di Dua Kecamatan
Selain beredar di Pondok Cabe Kecamatan Pamulang, baliho SARA itu juga bereder di Kecamatan Setu, Tangerang Selatan.
Kehadiran baliho di tempat lain itu pun dibenarkan oleh Slamet. "Ada di Kecamatan Setu, sama persis," ujarnya.
Mendapati laporan dari Panwascam Pamulang dan Setu, maka seluruh baliho itu segera ditertibkan dengan cara diturunkan.
"Sanksi APK melanggar ditertibkan, makanya di dua kecamatan langsung kita tertibkan," terang Slamet.