Usulan Tarif MRT Rp 10500 dan LRT Rp 41000 Ditargetkan akan Rampung pada Pekan Ini

Usulan tarif MRT berkisar antara Rp 8.000 hingga 10.500 per penumpang, sedangkan traif LRT disampaikannya seharga Rp 41.000 per penumpang.

Warta Kota/Rangga Baskoro
Ilustrasi. Rangkaian gerbong LRT Jakarta di Stasiun Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (25/2/2019). 

Pembahasan terkait besaran tarif kereta cepat Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) serta Light Rail Transit (LRT) tengah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Direktur Keuangan PT MRT Jakarta Tuhiyat, Direktur PT LRT Alan Tandiono serta Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Santoso.

Lewat pembahasan tersebut, besaran tarif MRT dan LRT akan ditetapkan pada pekan depan.

Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko.

Besarnya usulan tarif MRT, disampaikan Sigit, berkisar antara Rp 8.000 hingga 10.500 per penumpang.

Sedangkan usulan tarif LRT disampaikannya seharga Rp 41.000 per penumpang.

Tarif tersebut katanya masih belum mendapatkan subsidi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sehingga, lanjutnya, besaran tarif MRT maupun LRT akan jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan tambahan subsidi.

"Tarif LRT tanpa subsidi pun telah dihitung yakni sebesar Rp 41.000 per penumpang. Tarif tinggi karena pendeknya jalur LRT, hanya 5,8 km. Itu belum subsidi," ungkap Sigit kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (18/3/2019).

Ditemui bersamaan, Direktur PT LRT, Alan Tandiono menyebutkan, apabila tarif keekonomian LRT dipatok sebesar Rp 41.000 per orang, Alan menyebut pihaknya membutuhkan subsidi sebesar Rp 330 miliar agar tarif LRT bisa turun sampai Rp 6.000 per orang.

"Sehingga kami membutuhkan subsidi Rp 330 miliar dengan rincian Rp 120 miliar untuk listrik dan Rp 210 miliar untuk sarana dan prasarana," terangnya.

Asumsi besaran subsidi tersebut merujuk jumlah penumpang LRT yang tidak akan terlampau tinggi.

"Kami berasumsi jumlah penumpang hanya sebesar 14.225 orang perhari. Kami pun dengan jarak yang pendek seperti itu asumsinya pada jam sibuk bisa 50 persen dari itu," jelasnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved