Penembakan di Selandia Baru

Tiga WNI yang Salat Jumat di Masjid yang Ditembaki Teroris di Selandia Baru Belum Bisa Dikontak

Penembakan sadis di Selandia Baru terjadi Masjid Al Noor di Christchurch, jelang Salat Jumat, Jumat (15/3/2019).

ISTIMEWA
Brenton Tarrant (28), pria asal Australia yang disebut sebagai pelaku penembakan brutal di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). 

"PAK Dubes, ada penembakan saat kami sedang menjalankan Salat Jumat."

Kalimat itu diungkapkan oleh Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, menirukan perkataan salah seorang mahasiswa Indonesia di sana.

Mahasiswa itu bersama dua rekannya, sedang berada di masjid saat kejadian insiden penembakan brutal yang dilakukan oleh Brenton Tarrant (28), berlangsung.

Bahar bin Smith Ancam Jokowi, Moeldoko: Andi Arief Fly Menikmati Hobinya Juga Jokowi yang Disalahin

"Beruntung kami selamat Pak Dubes. Diselamatkan, menyelamatkan diri dari rumah penduduk. Kami bertiga selamat," ujar Tantowi Yahya, menirukan ucapan seorang mahasiswa asal Indonesia yang menghubunginya.

"Kami mendapat informasi ada tiga orang Indonesia yang juga Salat jumat, tapi belum kami ketahui," sambungnya.

Penembakan sadis di Selandia Baru terjadi Masjid Al Noor di Christchurch, jelang Salat Jumat, Jumat (15/3/2019).

Pidato Lengkap Ketua Umum PSI yang Sebut Partai Nasionalis Membiarkan Maraknya Perda Diskriminatif

Dubes Tantowi Yahya memastikan, penyerangan juga terjadi di Masjid Lindwood di kota yang sama.

"Ada informasi mengenai seorang warga negara Indonesia bernama Fatimah yang menikah dengan imam Masjid Lindwood. Suaminya adalah orang Nigeria, dan alhamdulillah warga kita selamat," ungkap Tantowi Yahya saat berbincang dengan Tribunnews melalui sambungan telepon.

Dubes Tantowi Yahya mengungkapkan, ada 340 warga negara Indonesia yang tinggal di Kota Christchurch.

Baru Dua Tahun Beroperasi, Mövenpick Resort & Spa Jimbaran Bali Kantongi Sertifikasi Green Globe

"Ibu Menlu langsung meminta saya untuk mengontak satu per satu seluruh orang Indonesia yang tinggal di Selandia Baru, untuk memastikan keselamatan warga kita," ucapnya.

"Dan sampai saat ini, kami belum berhasil mengontak tiga orang lainnya yang dikabarkan Salat Jumat saat kejadian penyerangan di masjid yang dimaksud. Kami masih cari terus informasinya," jelas Tantowi Yahya.

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com,  sejumlah orang dilaporkan tewas, setelah seorang pria bersenjata warga Australia melepaskan tembakan secara brutal ke dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).

Komentari Pidato Grace Natalie, Politikus PDIP Sebut PSI Odong-odong dan Cuma Cheerleaders

Polisi telah menahan tiga pria dan seorang wanita, setelah pelaku menembak para jamaah shalat Jumat dengan menggunakan senjata semi-otomatis. Saat itu, umat Islam sedang berkumpul untuk salat Jumat.

Dikutip Wartakotalive.com dari couriermail.com.au, pria bersenjata itu dikonfirmasi bernama Brenton Tarrant (28), yang sebelumnya diketahui menulis manifesto setebal 73 halaman yang menyatakan niat jahatnya.

Polisi Kontra-terorisme NSW kini menyelidiki latar belakang pelaku, setelah pria asal Grafton, New South Wales, Australia itu, diidentifikasi sebagai penembak.

Guru Pacari Murid Hingga Berhubungan Intim, Berawal dari Kantin Hingga Foto Mesra Tersebar

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved