Banyaknya Rawa Bikin Tanah di Jakarta Tidak Bertuan
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan banyaknya permasalahan status tanah yang tidak jelas di Jakarta dinilai akiba
Penulis: Junianto Hamonangan |
Laporan Wartawan Warta Kota, Junianto Hamonangan
PENJARINGAN, WARTA KOTA -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan banyaknya permasalahan status tanah yang tidak jelas di Jakarta dinilai akibat kondisi pada masa lalu.
“Tahun 60an itu rawa-rawa banyak sekali di Jakarta ini, rawa tidak termanfaatkan,” ujarnya saat berdiskusi dengan warga di kawasan Kebon Sayur RT 10/RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3).
Sementara pada saat itu tidak ada seorang pun yang mengaku memiliki rawa-rawa tersebut. Alhasil sejumlah orang pun berusaha memanfaatkan.
“Nggak ada juga orsng yang mengaku sebagai miliknya,” katanya.
Banyaknya rawa di Jakarta itu dimanfaatkan para pendatang dari luar kota dengan cara mengurug.

Ditambahkan Yusril, adanya penataan oleh Pemprov DKI Jakarta membuat rawa yang telah diurug menjadi berharga.
“Ketika sudah jadi daratan, tanah itu mulai berharga. Nah berharga kemudian dilihat peruntukannya. Misalnya kawasan ini, kawasan pergudangan,” katanya.
Kondisi itu lalu dimanfaatkan oleh pengusaha untuk mengambil alih lahan. Padahal warga yang sudah menetap di atas lahan tersebut, tidak memiliki kemampuan untuk memperjuangkan hingga akhirnya timbul permasalahn.
“Dan pengusaha jeli melihat itu, dia mohon hak dan dapat. Sementara rakyat yang sudah lama tinggal di sini nasibnya tidak menentu,” katanya. (jhs)