Pilpres 2019

Moeldoko Jelaskan Kartu Pra Kerja Jokowi, Fadli Zon Nilai Program Berbau Politis yang Agak Norak

MOELDOKO, Wakil Ketua TKN Jokowi-Maruf Amin menegaskan, kartu Pra Kerja hanya bersifat sementara, dan tidak dapat selamanya dipegang oleh penerima.

TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO
Moeldoko di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018). 

MOELDOKO, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin menegaskan, kartu Pra Kerja hanya bersifat sementara, dan tidak dapat selamanya dipegang oleh penerima seumur hidup.

"Kalau penjelasan dari Pak Jokowi sambil menunggu ada pekerjaan, karena bagi yang lagi bimbang jadi penyanggah awal, bukan seterusnya," ujar Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/3/2019).

Menurutnya, pemegang kartu Pra Kerja akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan keahliannya, agar dapat diterima di sebuah perusahaan, dan ketika sudah bekerja, maka kartunya dicabut.

Jadwal Misa Rabu Abu 6 Maret 2019 di Jakarta dan Sekitarnya

"Kalau dua bulan sudah mendapatkan pekerjaan, ya dicabut dong," jelas Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu menerangkan, anggaran untuk kartu Pra Kerja akan diambil dari pos pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), dan akan disiapkan secara baik ke depannya.

"Jadi anggarannya besar, nanti dilihat porsi persiapannya. Porsi kelengkapan sarana dan prasarana itu akan dipenuhi. Porsi siapanya, manusianya, akan disiapkan. Berikutnya, proyeksi pekerjaan ke depannya seperti apa," paparnya.

Sebut Andi Arief Cuma Korban, Fadli Zon Salahkan Pemerintah karena Gagal Berantas Narkoba

"Sehingga, orang-orang ini diharapkan begitu dapat pelatihan tidak terlalu lama. Nah, di dalam waktu itulah ada kartu pra kerja, di situlah sebagai insentif," sambung Moeldoko.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01 Jokowi mengatakan, kartu Pra Kerja dikhusukan untuk para anak muda lulusan SMA/SMK, perguruan tinggi, dan politeknik, yang belum bekerja.

"Mengenai kartu pra kerja, kartu ini kita siapkan untuk anak anak muda yang lulus dari SMA atau SMK maupun yang lulus dari politeknik/perguruan tinggi, untuk bisa masuk ke industri, untuk dapat pekerjaan," beber Jokowi, Jumat (1/3/2019) malam.

Nasib Dua Cawagub DKI di Tangan 71 Anggota DPRD, Bisa Terpilih Atau Malah Sebaliknya

Mantan Wali Kota Solo ini melanjutkan, nantinya para pemegang kartu ini bakal mendapat pelatihan demi meningkatkan kemampuannya.

"Pelatihan ini tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun juga di luar negeri. Semua dikerjakan oleh instruktur yang punya kualifikasi yang bagus. Sehingga, begitu lulus training, mestinya kalau training bagus gampang sekali masuk dunia kerja," terang Jokowi.

Jokowi menambahkan, para pemegang kartu pra kerja yang belum mendapat pekerjaan, meskipun telah mengikuti pelatihan, tak perlu khawatir, karena mereka akan tetap mendapatkan gaji.

Fahri Hamzah Bilang Petahana Bisa Kalah Gara-gara Kasus Andi Arief, Kok Bisa?

"Kalau belum dapat pekerjaan, kartu itu juga akan memberikan kayak honor, kayak gaji gitu. Tapi jumlahnya berapa masih kami rahasiakan," imbuh Jokowi.

Sementara, Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Jokowi tidak memberikan impian kosong kepada masyarakat, salah satunya dengan meluncurkan kartu pra kerja.

"Menurut saya janganlah memberikan impian kosong," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Survei Terbaru LSI Denny JA: Jokowi-Maruf Amin 58,7 Persen, Kata Pengamat Pertarungan Sudah Selesai

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved