Pilpres 2019
Prabowo Minta Maaf dan Mengaku Malu Pernah Tolak Dukung Seniornya yang Tak Punya Uang di Pilkada
CALON presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta maaf kepada mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.
CALON presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta maaf kepada mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, dalam acara Prabowo Menyapa di Grand Pacific Hall, Sleman, DIY, Rabu (27/2/2019).
Permohonan maaf itu disampaikan Prabowo Subianto di sela pidato kebangsaannya di acara tersebut.
Bibit Waluyo saat ini menjadi salah satu relawan yang mendukung penuh Prabowo Subianto maju dalam pilpres, sekaligus menjadi Ketua Panitia Acara Prabowo Menyapa yang dilaksanakan di Sleman.
• Pria yang Tewas Gantung Diri di Warung Nasi Sebelumnya Pernah Minum Racun tapi Tak Meninggal
Bibit Waluyo juga menjadi relawan yang menggerakkan purnawirawan TNI Polri di Jateng-DIY untuk mendukung Prabowo Subianto.
"Saya di hadapan khalayak ramai saat ini, mau minta maaf sama Pak Bibit Waluyo yang saat itu Pak Bibit mau maju lagi jadi Gubernur Jawa Tengah," kata Prabowo Subianto di hadapan ribuan simpatisan.
Prabowo Subianto menjelaskan, saat itu Bibit Waluyo bakal maju lagi dalam pencalonan Gubernur lewat Partai Gerindra, namun ditolak.
• Julian Jacob Dikabarkan Harus Berikan Mahar Rp 2 Miliar Agar Bisa Jadi Pacar, Ini Kata Marion Jola
Prabowo Subianto mengaku bersalah karena menolak Bibit Waluyo kembali maju lewat partainya.
Prabowo Subianto beralasan, waktu itu dirinya tengah belajar politik, dan belum mengerti teknik politik yang harus ia gunakan.
"Waktu itu Partai Gerindra punya kursi dan Pak Bibit mau maju. Saya tanya sama orang-orang saya yang di Semarang, bagaimana kalau kita dukung Pak Bibit? Beliau dulu senior saya, panglima perang hebat," ungkapnya.
• Jokowi Bilang Ada Sembilan Juta Orang Percaya Hoaks Pelarangan Azan dan Pelegalan Pernikahan Sejenis
"Terus kata orang-orang saya, Pak Bibit enggak punya uang pak. Karena waktu itu saya masih belajar politik dan belum ngerti, jadi enggak jadi dukung. Saya minta maaf pak, saya malu," sambung Prabowo Subianto.
"Harusnya waktu itu saya bilang, meskipun enggak punya uang, kita harus tetap dukung Pak Bibit Waluyo," katanya.
Prabowo Subianto juga menyinggung buruknya politikus yang ada di Indonesia. Prabowo Subianto menyebut politik di Indonesia sangat sulit dan penuh kebohongan.
• Perang Tarif Ojek Daring Dinilai Bisa Ancam Industri Digital
"Saya waktu itu lagi belajar politik, belum mengerti. Dulu tahunya hanya perang, ternyata politik itu lebih sulit dari perang, apalagi politik di Indonesia, dari 15 politisi, yang bohong ada 16 orang. Di politik rupanya bohong itu biasa, padahal kami terbiasa digembleng lurus, A ya A, B ya B," beber Prabowo Subianto.
"Rupanya di Indonesia ini banyak patgulipat, kongkalikong," cetus Prabowo Subianto.
Dukung Prabowo