JK Pastikan Tak Sedang Berkampanye Soal Sosok Jokowi yang Tidak Otoriter dan Bisa Dipercaya

"Beliau tidak pernah ada pikiran otoriternya. Berpikiran pun endak. Yang capeknya kita. Apa saja dirapatkan.

Setwapres.ID
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, menjenguk cucu Jusuf Kalla, di rumah dinas Wapres RI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019). 

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan kesannya terhadap Presiden Joko Widodo selama empat tahun lebih menjalankan pemerintahan. Kalla menilai, Jokowi bukanlah sosok yang otoriter.

Hal itu, kata Kalla, tercermin dari kebiasaan Jokowi menggelar rapat sebelum memutuskan sebuah kebijakan.

"Beliau tidak pernah ada pikiran otoriternya. Berpikiran pun endak. Yang capeknya kita. Apa saja dirapatkan. Mau sampah dirapatkan kabinet juga. Iya, ekonomi sampah, mau gimana listrik (dari) sampah, rapat 2-3 kali. Apa lagi yang lain," kata Kalla saat membuka CNBC Indonesia Economic Outlook di The Westin, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

BREAKING NEWS: Jokowi Tambah Bonus Rp 200 Juta untuk Setiap Pemain Timnas Indonesia U-22

Ia menambahkan, Presiden Jokowi bisa lebih intensif menggelar rapat tentang hal-hal yang lebih penting seperti pertumbuhan ekonomi. Bahkan, lanjut Kalla, saking seringnya rapat, terkadang ia dan beberapa menteri lupa pembahasan rapat sebelumnya.

"Karena begitu banyaknya rapat. Kalau Pak Harto dulu hanya sekali sebulan rapat. Tiap Rabu pertama 1 bulan. Itu pun bidang ekonomi. Sekali sebulan," tutur Kalla.

"Ini (Kabinet Kerja) kadang-kadang 5 kali seminggu. Sekarang, terkecuali sekarang tidak. Karena beliau banyak ke luar daerah. Ya kita aman-aman saja sekarang. Agak santai," seloroh Kalla lantas disambut tawa para pengusaha dan pejabat yang hadir.

Sering Kritik Kebijakan Jokowi, Jusuf Kalla: Saya Bicara Apa yang Menurut Pikiran Saya Benar

Kalla menegaskan bahwa ia berbicara apa adanya.

"Saya tidak bicara karena saya ini anggota Tim Kampanye Pak Jokowi. Saya tidak kampanye. Ini kan diundang bicara ini. Bicara ilmiah sedikit, bukan kampanye," lanjut Kalla.

Kalla lantas membandingkannya dengan era kepresidenan Soeharto yang hanya menggelar rapat sebulan sekali. Kalla menyebutkan, di era Jokowi, Kabinet Kerja bisa menggelar rapat sebanyak 5 kali.

"Saya jamin sama Anda di sini. Apabila Pak Jokowi yang menang tentu akan begini akibatnya, akan terus aja begini (perekonomian stabil). Tak usah khawatir. Tak usah ke Singapura lah. Kalau yang sebelah saya tidak tahu. Kita tidak bisa bicara apa yang kita tidak tahu. Kan bahaya," lanjut Kalla lantas disambut tawa para pengusaha dan pejabat yang hadir.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved