Ini Reaksi Rocky Gerung Ketika Digandrungi Emak-Emak Pendukung Prabowo-Sandi

Rocky Gerung kini mulai Digandrungi Emak-Emak Pendukung Prabowo-Sandi. Bagaimana reaksinya ketika berhadapan dengan emak-emak.

instagram
Rocky Gerung bersama emak-emak pendukung Prabowo-Sandi. 

@HDnQRsays: Bnyk kaum hawa yg terpesona, biarkan dirimu ttp sendiri @rockygerung krn jk kau pilih salah satu tentu akan bnyak hati yg terluka.

@rockygerung: Ok.ok (emoticon sedih).

@halayaza: menurut prof jomblo/single itu apa? nikah itu apa?

ama poligami itu apa?

kenapa orang2 selalu menghubungkan urusan nikah dengan agama?

@rockygerung: Nikah itu indah sebagai fiksi, ngeri sebagai fakta.

Postingan Rocky Gerung itupun langsung ramai mendapat komentar dari netter.

@melissa_ika: nikah itu indah apabila si pria:
bertanggung jwb, humoris, yg pasti ga kegatelan..

@hadman96: Imbangi dengan istri yang Sholihah, pengertian, sabar, gak egois, bisa masak, pinter melayani.

@diahismaya1: Jomblo seumur hidup lebih mengerikan prof semoga prof merasakan keindahan dalam pernikahan....aamiin.

@FadhillahAisya3: Kata siapa pak, belum di jalani ini.. untuk kali ini saya debat anda pak ,yang baca twit pak rocky jgn sampai terpengaruh ya..
@angkusanang: Nikah itu bagian dari peradaban yang berhasil melindungi ras manusia dari kepunahan.

@sutriman1995: Lah gimana prof, kan kite yang mas.

Kitab Suci Fiksi

Sementara itu, sebelumnya sebuah acara bertema 'Menolak Pembusukan Filsafat' dianggap sebagai upaya 'pembunuhan' terhadap Rocky Gerung.

Dalam acara itu pembicaranya adalah beberapa filsuf dari beberapa universitas di Indonesia. 

Politisi Partai Demokrat, Andi Arief, menilai acara itu sebagai upaya 'pembunuhan' terhadap Rocky Gerung. 

Sekjen Partai Demokrat ini memposting selebaran acara tersebut dalam salah satu cuitan terbarunya di twitter. 

Cuitan itu berisi selebaran acara Diskusi Publik berjudul 'Menolak Pembusukan Filsafat' yang dilaksanakan pada Rabu kemarin .

Acara itu digelar di TJIKINI LIMA CAFE & Resto di JL Cikini I No. 5, Jakarta Pusat pada Rabu (13/2/2019). 

Para pengunjung tak dipungut biaya untuk hadir di acara tersebut. 

Para pembicara acara tersebut, antara lain :

1. Sastrawan Goenawan Mohamad

2. Dosen Filsafat UI Donny Gahral Adian

3. Dosen Filsafat STF Driyarkara, A.Setyo Wibowo

4. Alumnus STF Driyarkara, Akhmad Sahal

Dalam cuitan yang memposting selebaran itu, Andi Arief menulis 'Upaya pembunuhan @rockygerung dengan berbagai cara'.

Bahas Soal Sophistry

Dalam acara itu, para filsuf tersebut memang tak membawa nama Rocky Gerung. 

Tapi ada beberapa kali nama Rocky Gerung disebut. 

Bukan hanya nama, tetapi beberapa argumen Rocky Gerung seperti 'kitab suci fiksi', 'akal sehat', dan lainnya beberapa kali disebutkan. 

Pada intinya, para filsuf ini hanya ingin ilmu filsafat duduk pada tempatnya di segala kondisi, termasuk dalam perpolitikan nasional. 

Di awal acara, para filsuf sudah mengambil kesimpulan mengenai praktik filsafat belakangan ini yang cenderung dinilai mengalami distorsi. 

Distorsi itulah yang disebut sebagai pembusukan filsafat. 

2 bentuk pembusukan filsafat yang telah terjadi, yakni : 

1. Filsafat digunakan  untuk mencucisifikasi kepentingan politik dan kelompok tertentu tanpa konfrontasi, dan apakah hal tersebut menyumbang pada tenos (tujuan) dari semua politie, yaitu kohabitasi yang berkedamaian, atau kebaikan bersama.

2. Filsafat dilacurkan sebagai alat subsistence atau mata pencaharian semata, dan bukan lagi sebagai sebuah art of thinking sebagaimana praktek filsuf yunani kuno bahwa filsafat adalah art of thinking.

Filsuf dari STF Driyarkara, Akhmad Sahal, menerangkan bahwa Filsuf selalu harus duduk di tengah dalam berbagai hal, termasuk dalam perpolitikan. 

Filsuf harus mencari kebenaranya dengan cara tak boleh ada satu pihak pun yang merasa paling benar sendiri. 

Segala perdebatan harus dihadirkan untuk menemukan kebenaran. Begitulah cara filsafat bekerja.

Hanya dengan cara itu filsafat mampu mencari kebenaran yang sebenarnya.  

Sementara itu, Filsuf dari Universitas Indonesia, Donny Gahral Adian, mengapresiasi betul acara 'Menolak Pembusukan Filsafat' yang mampu menyeret para filsuf kelar dari perpustakaan, dan berbicara ke publik.

Donny menyebutnya dengan para filsuf turun ke jalanan. 

"Jadi keluar dari tempat persembunyiannya, keluar dari bacaan-bacaan beratnya, dan turun ke ruang publik," kata Donny. 

Donny lalu mengatakan bahwa dia  ingat di abad pertengahan ada terms filsafat sebagai ansilatheologia, filsafat sebagai hamba sahaya teologia. 

"Dan saat ini kita menemukan orang filsafat itu sudah menjadi ansilapolitika, hamba sahaya politik. Hanya membenarkan kepentingan politik, dan bukan mencari kebenaran seperti dikatakan teman saya Kiai Sahal tadi," kata Donny.

Lebih lanjut Donny mengatakan seharusnya seorang filsuf menjadi penerang dalam konsep-konsep yang sumir. 

Hal itu akan membuat orang bisa bertukar pikiran dengan ide-ide yang jernih. 

"Bukan retorika, bukan sophistry yang sebenarnya adalah sesuatu yang tidak ada harganya dimata kebenaran," ucap Donny.

"Ruang publik adalah tempat pikiran dipertukarkan dalam iklim perdebatan yang bebas dari kekuasaan dan uang," ujar Donny. 

Donny Gahral Adian dan Rocky Gerung di ILC (ILC)
"Jadi tidak ada kuitansi di dalam perdebatan, saya juga menolak kalau dibayar nanti, mas pras. tolong ya, buat nambahin konsumsi aja. Saya tambahin malah," kata Donny. 

"Filsuf itu kalo berdebat harus pro bono," tambah Donny. 

"Ya saya kira konsep itu sudah banyak dipercakapkan, para filsuf-filsuf modern sudah banyak bicara tentang  publis fear ini sebagai ruang opini dibangun.Kebenaran dipertukarkan, bukan diperjualbelikan, bukan tempat pikiran-pikiran palsu diedarkan , dan akal sehat diselewengkan," ucap Donny .

"Jadi saya mengimbau para filsuf yang turun ke ruang tamu. Para filsuf yang menjamu tamu-tamunya di ruang publik. Menjamu tamu ekonomi, menjamu tamu politik, menjamu tamu sosial dan budaya, untuk berhenti mengumbar pikiran-pikiran palsu di ruang publik," ujar Donny.

"Berhenti mengumbar pikiran-pikiran yang sebenarnya hanya selubung, hanya pelapis, dari siasat atau syahwat politik. Berhenti merusak demokrasi. Stop menggunakan filsafat untuk merusak demokrasi. Biarkan kekuasaan betul di tangan rakyat, bukan di tangan siasat, bukan di tangan retorika," kata Donny.

"Bukan di tangan orang-orang yang menghipnotis publik dengan kata-katanya seolah agung tapi maknanya tidak ada. Jangan terpukau dengan kata-kata yang indah, tapi sebetulnya penuh dengan inkonsistensi," ujar Donny.

"ke persoalan jalan. Lagi bicara kitab suci, tiba-tiba jalan tol itu tidak menghubungkan atau membelah. Ini sebuah belokan yang mengagetkan dan kurangajar. Kalau mau menjadi ansilapolitika ya sudah, resmikan saja menjadi arbitator dan propagandator untuk kepentingan kelompok tertentu. Janganklaim as philosipher. Turunkan saja kefilsafatan anda dari filsuf menjadi ahli propaganda. Ttu lebih pas. Karena tidak menerangi apa-apa, malah menggelapkan akal sehat. Membuat filsafat punya umat sekarang. Ini pertama dalam sejarah filsafat punya umat," ujar Donny. 

Polisi Minta Filsuf UI Jadi Saksi Ahli

Sementara itu sebuah acara bertema 'Menolak Pembusukan Filsafat' yang digelar pada Rabu kemarin (13/2/2019), dan ada banyak filsuf menjadi pembicara, membongkar sebuah fakta baru. 

Acara itu di TJIKINI LIMA CAFE & Resto di JL Cikini I No. 5, Jakarta Pusat.

Sebelumnya acara ini disebut sebagai upaya pembunuhan Rocky Gerung oleh Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief dalam cuitannya di akun twitternya. 

Salah seorang filsuf sekaligus Dosen Filsafat UI, Donny Gahral Adian, membongkar sesuatu hal baru yang belum banyak diketahui publik seputar pemeriksaan Rocky Gerung.  

Hal baru ini terkait pertanyaan warganet soal siapa saksi ahli di kasus kitab suci fiksi Rocky Gerung?

Donny juga mengaku baru membukanya pertama kali di acara di Tjikini Lima Cafe & Resto. 

Donny mengaku diminta Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya untuk menjadi ahli dalam kasus Rocky Gerung terkait ucapan kitab suci adalah fiksi.

Namun, Donny memberi jawaban mengejutkan terkait permintaan polisi tersebut.  

"Saya ahli untuk mengatakan itu penodaan atau bukan, dan saya sudah mengatakan bahwa lupakan saja," ujar Donny.

Ucapan Donny ini membuat peserta acara Menolak Pembusukan Filsafat bereaksi. Ada yang bertepuk tangan, ada pula yang bersorak.  

Berikutnya entah bercanda atau tidak, Donny meminta polisi jangan melimpahkan kasus itu ke kejaksaan. 

"Jangan limpahkan ke kejaksaan, tapi limlahkan ke para filsuf yang hadir di cikini ini," ujar Donny.

Simak video selengkapnya : 

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Perasaan Rocky Gerung Digandrungi Sejuta Kaum Hawa & Reaksinya Disebut Tak Mengerti Perasaan Mak Mak.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved